Bab 26

29 5 0
                                    


Arga memandang tajam laki-laki di depannya, tangannya mengepal erat siap melayang pada wajah sialan yang menatapnya sinis itu.

"Bukannya Lo udah gak mau terlibat sama gue lagi? Kenapa tiba-tiba dateng??"

Arga berdecih

"Lo kan yang ngelakuin semua itu?" Tanyanya langsung

"Well ternyata gue ketauan ya" Ken masih terlihat tenang, sama sekali tidak terpengaruh atau takut rahasianya akan terbongkar membuat Arga kian meradang.

Arga sudah menebak ini akan terjadi, Ken tidak akan dengan mudah melepasnya begitu saja, sudah pasti akan ada konsekuensi yang harus dia terima dan konsekuensinya jelas ia yang akan kehilangan kepercayaan Elisa dan teman-temannya.

"Bangsat Lo!, gue nyesel harus ketemu Ken dulu"

Ken tersenyum miring

"Kalau Lo gak ketemu gue, mungkin Lo udah mati sekarang" bisiknya tepat di telinga Arga

"Bukan Lo yang gue temui malam itu, bukan Lo yang dateng nyelamatin gue, bukan Lo yang ngasih nama gue, bukan Lo..."

Ken menaikkan sebelah alisnya, raut kaget itu tak bisa dia sembunyikan.

"Gue gak tau Lo ngomongin apa"

Kali ini Arga yang tersenyum tipis, ia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku

"Lo gak usah pura-pura lagi, gue tau semua yang Lo sembunyikan, bukan Lo yang selama ini ada di balik bisnis ini, bukan Lo yang membangun bisnis ini, Lo cuma penerus dari Ken sebelum sebelum dan sebelumnya, oh atau penerus ke 50, benar?"

Ken mengepalkan kedua tangannya, wajahnya memerah menahan amarah

"LO SALAH, GUE YANG MEMBANGUN BISNIS INI, GUE YANG NGUMPULIN ANAK-ANAK BUANGAN MACAM LO, GUE YANG NGASIH SEMUA JOB ITU KE LO, GUE KEN! PEMILIK BISNIS INI" Ken berteriak lantang, suaranya menggelegar dan menggema di ruangan kosong itu.

"ANGKAT TANGAN!"

Ken terbeliak kaget, kali ini wajahnya benar-benar pias. Para polisi yang entah datang darimana tiba-tiba mengerubungi nya dengan rompi anti peluru dan senjata ditangan. Ken tak bisa kemana kemana.

"Kena Lo" Arga tersenyum miring, menatap angkuh Ken yang tak bisa berkata apa-apa

"Lo jebak gue? Lo pikir gue bisa kalah secepat ini? Gak akan! ARGA!!!"

Arga terkekeh kecil, ia mendekati Ken yang baru saja berteriak kesetanan membuat beberapa polisi memeganginya erat.

"Gak ada Arga yang tinggal, semua Arga yang Lo punya udah pergi mencari kehidupan mereka sendiri ninggalin Lo"

Ken membeku, ia menggelengkan kepalanya tak terima

"Gak, Lo gak bisa ngelakuin ini sama gue, Lo gak bisa kayak gini, gue gak ngelakuin apa-apa, gak ada bukti yang memberatkan gue"

"Well, kita punya bukti banyak disini" Seorang kepala polisi datang dengan membawa sebuah berkas di tangannya. Kepala polisi yang sama dengan polisi yang pernah Arga masuki rumahnya.

"Itu gak akan ngaruh apa-apa, gak ada bukti yang merujuk semua itu punya gue" Ken masih mencoba melepaskan diri

"Buktinya masih banyak, dan jangan lupa Anda baru saja mengakui perbuatan anda dan sudah kami rekam, yaa setidaknya hukuman penjara seumur hidup sudah di tangan anda"

Kepala polisi mengeluarkan borgol dari sakunya dan segera memborgol kedua tangan Ken.

"Bangsat Lo Arga, liat aja gue bakal balas ini semua, Lo gak akan bisa selamat"

Arga mengantar Ken yang dibawa petugas dengan senyum kecil, ia lega akhirnya bisa benar-benar lepas dari jerat Ken.

Semuanya terjadi saat Arga meminta berhenti pada Ken, saat keluar dari ruangan itu Arga sudah tau jika Ken tak akan tinggal diam dan terbukti Ken menjebaknya dengan membuat seolah dirinya lah yang melakukan aksi penembakan pada salah  satu ayah sahabat gadis yang menjadi alasannya ingin hidup dengan baik.

Daripada membela diri yang sudah pasti tak akan ada yang mendengarnya Arga memilih membongkar akar dari semua permasalahan nya, yaitu Ken.

Bermodalkan alamat terdahulunya yang berhasil keluar dari jeratan Ken meski harus mengorbankan kedua kakinya yang ia dapatkan dari teman sesama Arga nya, ia mencari titik terang dan bukti sebanyak-banyaknya dari kejahatan Ken.

Ternyata usahanya membuahkan hasil, terdahulunya yang masih berumur 30 tahun itu mau mengatakan semua rahasia Ken yang ia ketahui diam-diam. Dan dari sanalah Arga tau tentang siapa Ken sebenarnya dan bagaimana Ken bisa awet muda alias selalu sama.

Ken yang sekarang bukan Ken yang dahulu mengulurkan tangan padanya, melainkan Ken generasi berikutnya setelah Ken sebelumnya menua dan bunuh diri.

Terdahulunya ada disana saat Ken sebelumnya memilih dan dengan sukarela menyerahkan wajahnya untuk dikuliti dan ditempelkan pada Ken selanjutnya. Terdahulunya yang ada disana, ia tak sengaja mengintip saat mengikuti Ken terpilih yang adalah sahabatnya dipanggil datang ke sebuah bangunan tua.

Ken generasi berikutnya menjahit sendiri wajahnya dan menyamar menjadi Ken sebelumnya untuk melangsungkan bisnis yang menghidupinya, menaungi 30 anak yang berlindung padanya dan mengerjakan misi-misi yang mendatangkan uang untuknya.

Rasa terima kasih dan penghormatan membuat Para Ken Ken itu rela mati agar bisnis itu tetap berjalan. Mungkin Ken terdahulu ingin diingat wajahnya selalu oleh para anak-anaknya dan tak ada yang namanya mereka lupa diri akan asal usul mereka sendirj makanya ia membuat Ken selalu awet muda dan tak berubah.

Arga berdigik ngeri, itu sudah keterlaluan. Bisnis ini bukan lagi bisnis biasa, namun sudah termasuk bisnis Psychopat.

Saat telah mengetahui rahasia besar Ken, Arga tak bisa begitu saja melaporkannya ke polisi atau mengancam Ken yang malah akan menjadi Boomerang untuknya.

Arga memutuskan mencari bukti sebanyak-banyaknya dari semua misi yang sudah Ken kerjakan, ia mengumpulkan semua Arga diam-diam dan meminta semua berkas hasil misi mereka masing-masing dengan janji akan membebaskan mereka semua. Tak mudah namun Arga berhasil menyakinkan mereka dan berjanji tak akan menyangkut pautkan mereka jika nanti kasus ini sampai ke tangan polisi.

Oh tentang kepala polisi itu, Arga mendatanginya dan meminta maaf atas yang telah ia lakukan yang diterima polisi itu dengan lapang dada, ia bahkan menyarankan agar kasus itu dia sendiri yang akan menangani, tinggal bukti terakhir, yaitu membuat Ken mengakui sendiri semua yang sudah ia lakukan.

Dan disinilah dia sekarang.

"Maaf Arga kau juga harus ikut diperiksa dan mungkin akan menjalani sedikit hukuman karena kau kan pernah membunuh saat menjalankan misi, meskipun kau dalam tekanan tetap saja itu tindak pidana"

Arga mendesah kasar, saatnya bertanggung jawab atas semua dosa yang sudah ia lakukan.

"Saya akan kesana" Kepala polisi yang telah membantunya mengangguk lalu duluan pergi menuju ke mobil polisi yang sengaja disembunyikan di balik semak-semak.

Arga mengeluarkan ponselnya yang beberapa hari ini tidak aktif, membuka aplikasi pesan dan mengirim beberapa pesan pada gadis yang mungkin sedang mengkhawatirkan nya saat ini.

Seperti yang ia janjikan pada teman-temannya, dia ditangkap sendirian dan tak melibatkan teman-temannya yang sudah mencicipi kebebasan dengan hasil yang sudah mereka terima selama ini.

"Ha... Gak bakal ketemu Elisa lagi deh"





''''

TBC

AREL✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang