Bab 10

41 7 0
                                    

Cemilan dan Drama Korea adalah satu kesatuan yang saling melengkapi, ditambah selimut hangat yang membuat tubuh nyaman. Lengkap sudah, membuat gadis itu terlena dan larut dalam keadaan.

Sesekali gadis itu mencomot chiki yang ada dipelukannya sambil terus memandangi wajah tampan Ji Chang wook di layar laptop.

Sampai.......

"ICAAAAAAAA" Suara berat Revan terdengar berteriak dari luar pintu kamarnya

"APA SIH BANG??" Tanya gadis itu memandang abangnya kesal

"Dari tadi di panggilin dari bawah gak nyaut-nyaut" Revan bersedekap menatap Elisa santai didepan pintu

"Ya maap, orang lagi nonton "

"Nonton apaan? Kisseu kisseu lagi?? MAAAAAH SI ADEK NONTON FILEM DEWASA"

"NGGAK MAAAAH,  BOONG ITU"

Revan tertawa ngakak, selalu merasa bahagia saat bisa membuat adik semata wayangnya itu terlihat ketakutan.

"Udah, sono beliin gue susu strawberry persediaan udah abis"

"Ogah" Elisa kembali sibuk dengan laptopnya

"Ohhh gitu.... Oke, Hoodie EXO punya lo masih di gue loh... Enaknya diapain ya tuh Hoodie" Revan tersenyum penuh kemenangan saat Elisa mendelik tajam padanya dan dengan ogah-ogahan mulai bangkit dari kasurnya.

"Selalu aja anceman lo itu doang, bosen gue dengernya"

Revan terkekeh geli saat Elisa mendumel kecil tapi tetap menuruti perintahnya

"Uang lo dulu ya, ntar gue ganti"

Elisa tak menanggapi dan terus melangkah.

Gadis itu menghela nafas begitu menemukan sesosok makhluk yang duduk selonjoran di depan TV yang menayangkan serial Lupin Ranger vs Pat Ranger  dengan eskrim di tangan dan bungkus snack berserakan

"Lo gak punya rumah atau diusir dari rumah sih? Tiap hari disini mulu"

"He! Mulutnya pedes amat ya, tau aja gue baru diusir"

Elisa mendelik, lalu kembali melanjutkan langkahnya tak lagi menanggapi si cowok bertubuh mungil itu

"Eh mau kemana, sini duduk bareng gue ada si Kairi noh" Hoshi menunjuk TV didepannya

"Ogah"

Elisa berbalik dan kembali melangkah, meninggalkan Justin yang acuh dan kembali menyendok es krim ke mulutnya, sambil sesekali bergumam mengomentari tayangan di TV.

"Daripada nungguin tunangannya yang diculik gangler, mending Toma deketin si Shukasa"

*

Elisa menghembuskan nafas berat, inilah satu dari sekian hal yang ia tak bisa lakukan. Membeli ke minimarket. Tak hanya minimarket, toko bahkan warung kecil sekalipun gadis itu akan berpikir jutaan kali untuk mengunjungi tempat itu. Maksudnya tempat yang mengharuskannya berbicara kepada orang lain.

Bukan hanya karena malu atau sekedar introvert ringan, tapi kadar introvert gadis ini sudah masuk tahap mengkhawatirkan. Bukan hanya cemas, panas dingin dan jantung berdegup kencang saat ia berbicara dengan orang asing atau memulai sebuah pembicaraan tapi juga Elisa akan mengalami pusing serta mual saat ia sudah terlalu cemas atau terlalu banyak bicara.

AREL✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang