8. Kalung Perjodohan

533 25 1
                                    

"Kamu lama banget sih sayang," ucap Bella kesal.

"Masa sih? Menurut aku gak lama," ucap Angga. Angga kemudian melihat ketiga temannya bermain basket bersama yang lainnya di lapangan.

"Gak masuk?" tanya Angga.

Bella menggeleng. "Gak, aku aja kirain masuk. Tapi guru gak ada yang masuk makanya kita main aja di luar," jawab Bella. Angga mengangguk.

"Woyy Angga, ikutan main kurang satu woyy." Gilang teriak dan mengangkat tangannya ke atas. Angga melihat Gilang dan mengangkat jempolnya.

Angga melihat Bella. " Aku main basket dulu," ucap Angga.

Mendengar itu Bella manyun. "Aku kan nunggu kamu daritadi. Masa udah dateng, kamu tinggalin aku."

Angga mengacak rambut Bella. "Aku gak tinggalin kamu. Aku cuman main basket. Kamu kan bisa liat aku dari pinggir lapangan. Ya udah aku pergi ya," ucap Angga lalu pergi ke lapangan. Bella menatap kepergian Angga dengan kesal.

Mereka bermain basket walaupun dengan cuaca yang panas. Jam menunjukkan pukul 12 siang. Tapi semangat mereka bermain tidak terkalahkan dengan cuaca yang panas sekalipun.

"Gue capek, gue capek," ucap Gilang lalu duduk di lapangan sambil mengatur napasnya yang ngos-ngosan. Angga, Raka, Kevin dan lainnya berhenti bermain dan menatap Gilang.

"Gue juga capek, stop aja deh mainnya. Mana panas banget lagi." Kevin mengelap keringatnya. Angga mengangguk dan pergi ke pinggir lapangan diikuti oleh Raka, Gilang dan Kevin.

Melihat Angga, Bella menyodorkan air mineral. Angga mengambil dan tersenyum ke arah Bella. Angga meneguk air tersebut.

"Gue juga mau," ucap Gilang lalu merampas air dalam pegangan Angga.

"Ih kok lo ambil? Gue kan beli khusus buat Angga. Kalo mau beli sana," ucap Bella sambil menatap Gilang kesal.

"Bacot lo," ucap Gilang ketika sudah meneguk habis isi botolnya.

Melihat air botol yang sudah habis, Kevin menoyor kepala Gilang. "Kok lo abisin curut, wah lo gak punya jiwa korsa. Makanya ikutan pramuka biar tau namanya berbagi," ucap Kevin kesal.

Gilang mengusap-usap kepalanya dan cengengesan ke arah Kevin. "Abisnya gue haus banget, sorry lah," ucap Gilang yang tidak menyesal sama sekali.

Laura bergabung bersama mereka. "Ni buat lo," ucap Laura menyodorkan air mineral.
"Buat gue?" tanya Kevin.

Laura menatap Kevin malas. "Bukan buat lo, tapi buat Raka." Lalu Laura memberikan air mineral itu pada Raka. Raka menerimanya dan melihat air mineral itu. Kemudian ia memberikan air mineral itu pada Kevin.

"Ni," ucap Raka. Melihat pemberiannya diberikan kepada Kevin, Laura menatap Raka sedih.

"Kok dikasih Kevin sih, ka?" tanya Laura.

"Dia haus banget, gue kan gak terlalu haus. Gue minum setelah Kevin minum," ucap Raka. Laura mengangguk mengerti. Setidaknya pemberiannya diterima.

"Udah jam dua, pulang yuk." Angga menatap jam tangannya dan mengajak mereka pulang.

"Kan belum jam pulang?" tanya Laura.

"Ya belum, tapi sebagian udah pada pulang. Liat sekolah udah sepi aja," ucap Kevin sambil melihat sekitarnya.

"Tapi masa pulang? Pagi bet. Ngumpul dulu kuy," ajak Gilang.

"Boleh juga," ucap Bella dan yang lainnya mengangguk tanda setuju.

"Pada ngomongin apaan? Oh ni tas lo berdua." Shinta datang tiba-tiba dan memberikan tas mereka.

"Kita mau ngumpul dulu, lo ikut kagak?" tanya Gilang pada Shinta. Shinta mengangguk.

KALUNG PERJODOHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang