Gadis mondar-mandir tidak jelas di dalam kamarnya setelah makan malam. Mengapa ia harus berbohong sih kepada ayah dan ibunya? Sekarang ia harus bagaimana? Siapa cowok yang mau dengannya? Ia hanya cewek miskin dan tidak terlalu cantik. Gadis mengedarkan pandangan dan tak sengaja melihat kalung yang digantung di dinding dekat lemari. Gadis berjalan perlahan mendekati kalung itu.
Itu bukan kalung sembarangan, nduk. Kalung itu disebut kalung perjodohan. Ketika seseorang pakai kalung ini dan jodohnya berada di dekatnya, kalung itu akan bergetar.
Gadis teringat dengan ucapan nenek itu. Apa iya dengan kalung itu seseorang bisa mengetahui jodohnya? Konyol. Sangat konyol menurut Gadis. Walaupun konyol dan tidak mungkin, hati kecil Gadis memerintahkan untuk mencoba. Tidak ada salahnya mencoba. Gadis mengambil kalung itu dan berjalan ke arah kasur dengan tatapan tetap melihat kalung itu. Setelah duduk di pinggiran kasur, perlahan Gadis menggunakan kalung itu. Tidak terjadi apa-apa. Gadis sudah menduganya sejak awal. Konyol sekali Gadis mau mencobanya. Gadis melepaskan kalung itu dan membuangnya sembarang di atas kasur.
Walaupun begitu, Gadis terus mencobanya. Ia menggunakan kalung itu ketika berdekatan dengan lelaki. Baik di sekolah maupun di rumah, ia juga menggunakan kalung itu ketika berdekatan dengan penjual sayur dan penjual-penjual lainnya. Gadis berpikir ia sudah gila. Selain pikirannya terisi dengan kalung itu, pikirannya juga terisi oleh Angga. Selama beberapa hari ini mereka semakin dekat walaupun hanya di depan Bella. Tapi Gadis tak dapat pungkiri, ia senang berdekatan dengan Angga dan merasa aneh dengan tubuhnya ketika berdekatan dengan Angga. Tubuhnya seperti disengat listrik dan jantungnya akan berdetak sangat cepat ketika Angga menyentuhnya sengaja maupun tidak sengaja.
Dan kembali, malam ini seperti malam-malam kemarin ia duduk di pinggiran kasur sambil memperhatikan kalung itu. Ini sudah malam ketiga ia mencoba kalung itu, tapi tetap saja tidak terjadi apa-apa. Tidak terjadi seperti yang nenek itu katakan. Ketika pertama kali menggunakan, kalung itu akan mengeluarkan cahaya. Kalung itu tidak mengeluarkan cahaya sedikit pun. Gadis sudah menggunakan berbagai cara, sampai ia mencari hal-hal seperti ini di google. Tapi tetap saja, semuanya sia-sia. Kalung itu sama seperti kalung lainnya.
"Mungkin nenek itu bohongin aku, masa iya kalung ini tau jodoh orang. Itu kan gak mungkin..."
Ketika seseorang pakai kalung ini dan jodohnya berada di dekatnya, kalung itu akan bergetar, dengan syarat orang itu harus percaya dan yakin. Jika tidak percaya, maka kalung itu tidak akan bergetar.
Tiba-tiba Gadis mengingat perkataan nenek itu. Benar keyakinan. Gadis memang belum sepenuhnya percaya dengan kalung ini. Gadis mengangkat kalung itu dan terus memperhatikannya. Kalung itu bentuknya sangat sederhana. Malah tergolong kalung murahan. Kalung itu terbuat dari benang berwarna hitam dengan bandul berbentuk jantung berwarna putih yang terbuat dari batu. Sangat sederhana namun jika terus diperhatikan akan terlihat indah dengan keunikannya.
Gadis untuk sekian kalinya menggunakan kalung itu dan bandulnya tepat jatuh di dadanya. Gadis memegang bandul itu dengan segenap hatinya dan menutup matanya. Lalu tak disangka-sangka kalung itu mengeluarkan cahaya redup berwarna biru, semakin lama kalung itu mengeluarkan cahaya biru yang sangat terang bertepatan dengan lampu di kamar Gadis mati. Mata Gadis dapat merasakan cahaya yang sangat terang walaupun matanya masih tertutup. Karena penasaran, Gadis membuka matanya perlahan dan betapa terkejutnya Gadis ketika melihat cahaya biru terang yang sangat indah. Gadis menunduk melihat kalung yang sedang ia gunakan. Ternyata cahaya biru itu berasal dari sana. Gadis menutup mulutnya dan tanpa sadar Gadis tersenyum senang.
Cahaya yang berasal dari kalung itu hilang dan hanya kegelapan yang mendominasi kamar Gadis. Tiba-tiba ada teriakan dari luar. Gadis mengernyitkan dahinya heran dan segera keluar dari kamarnya. Gadis harus memegang dinding agar ia tak terjatuh karena di sekitarnya sangat gelap. Gadis berjalan perlahan dan sekarang ia berada di ruang keluarga, Gadis dapat melihat bayangan-bayangan seseorang yang sedang mondar-mandir. Gadis berjalan mendekat dan ia bisa melihat Anggi yang sedang memegang ponselnya untuk menyenter.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALUNG PERJODOHAN (END)
FantasyHidup Gadis Ayu Marshanda atau akrab dipanggil Gadis baik-baik saja sebelum mendengar bahwa Ayahnya ingin menjodohkannya dengan kepala desa. Gadis tentu saja menolak perjodohan itu dan pergi bekerja ke Jakarta melalui seseorang yang datang ke desany...