33. Kalung Perjodohan

422 23 0
                                    

Flashback on

Kaki yang dibaluti dengan kaos putih itu melangkah di koridor yang saat itu masih sepi. Pemilik kaos putih itu yang tak lain adalah Gadis. Ia sedang mencari Angga. Saat mereka baru sampai di sekolah, Angga langsung pamit ingin ke kelas XI IPS 4. Gadis juga tidak tahu alasan Angga ke sana. Ia mencari Angga, karena ingin tahu apa yang ingin Angga bicarakan tadi malam. Sebenarnya bisa saja ia menanyakannya nanti, tapi Gadis sudah sangat penasaran.

Gadis menghentikan langkahnya ketika sudah sampai di depan kelas XI IPS 4. Gadis melihat keadaan kelas itu dari jendela. Sangat sepi. Tidak ada seorang pun. Gadis berbalik, melangkahkan kakinya menuju kelas XI IPA 3. Kemungkinan Angga sedang berada di kelas.

Gadis melihat sekeliling sekolah sambil bernyanyi lagu kamulah takdirku dengan suara pelan. Suasana sekolah yang tadinya sepi, sekarang semakin ramai.

Gadis ke kelas XI IPA 3 melewati taman. Ketika melewati taman, Gadis tersenyum senang, karena seseorang yang ia cari berada di sana bersama seorang cewek. Gadis mengernyitkan dahinya ketika melihat cewek itu. Ia belum pernah melihat cewek itu sebelumnya.

Angga dan cewek itu tampak sedang membicarakan hal yang serius. Tapi, Gadis tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan. Ingin sekali Gadis menghampiri mereka, tapi kakinya sangat berat melangkah. Gadis tetap melihat interaksi antara Angga dan cewek itu. Mata Gadis melotot tatkala melihat cewek itu memeluk Angga. Rasanya sakit, ketika melihat seseorang yang kita sayang dipeluk oleh orang lain. Dan yang membuat Gadis semakin sakit hati, Angga membalas pelukan cewek itu. Air matanya lolos seketika. Gadis tidak tahan lagi melihat adegan itu, ia langsung pergi dari sana.

Di tengah perjalan menuju kelasnya, ia tak sengaja mendengar beberapa siswi yang mengatakan bahwa ada murid baru di sekolah ini. Namanya Gina, dan ia adalah mantan Angga. Apakah cewek yang ia lihat tadi adalah Gina? Seseorang yang pernah disayang oleh Angga?

Flashback off

"Gadis," panggil Ryan sambil menepuk bahu Gadis.

"Eh iya?" ucap Gadis yang baru tersadar, karena sedari tadi ia melamun.

"Udah nyampe, lo gak mau turun?" tanya Ryan sambil terkekeh melihat wajah kebingungan Gadis.

"Oh iya. Makasih ya Ryan. Maaf kalo buat kamu repot," ucap Gadis.

"Sante aja kali. Gue malah seneng bisa anter lo pulang," ucap Ryan.

Gadis mengangguk. "Ya udah aku turun. Sekali lagi makasih," ucap Gadis kemudian keluar dari mobil Ryan.

Ryan mengangguk sebagai respon. Gadis melambaikan tangganya ke Ryan, Ryan tersenyum dan membalas lambaian Gadis. Ia tahu bahwa rumah yang dimasuki oleh Gadis adalah rumah Angga, dan ia juga tahu bahwa Gadis adalah pembantu di rumah itu. Tapi, itu tidak menjadi alasan untuk membuat Ryan tidak mau berteman dengan Gadis. Ia menyukai cewek itu. Tapi, ia juga tidak tahu suka dalam hal apa. Setelah memastikan Gadis masuk ke dalam rumah, mobil Ryan melaju membelah jalan raya.

🧢🧢🧢

Suasana kamar itu begitu hening. Penghuni kamar sibuk dengan urusannya masing-masing. Angga sibuk memainkan game di ponselnya, Gilang fokus membaca komik, Kevin dan Raka sibuk mengerjakan tugas kelompok mereka. Ya, mereka sedang mengerjakan tugas kelompok di kamar Angga. Tapi, tugas itu hanya dikerjakan oleh Kevin dan Raka.

Kevin yang melihat Angga dan Gilang hanya santai-santai saja berdecak kesal. "Eh ini tugas kelompok, bukan tugas pribadi. Lo pada bantuin lah," ucap Kevin sedikit kesal.

"Itu 'kan ada Raka. Udah kalian berdua aja udah cukup," ucap Gilang. Sedangkan Angga tidak merespon ucapan Kevin. Ia terlalu fokus memainkan game.

" Ya udah gue gak akan tulis nama lo pada," ucap Kevin.
Mendengar itu Angga menghela nafas. Walaupun ia orangnya tidak rajin-rajin banget, tapi ia termasuk orang yang memperhatikan nilai. Jika nilainya turun, bisa-bisa ia akan dimarahi oleh mama dan kakeknya.

KALUNG PERJODOHAN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang