8

2.5K 96 0
                                    

" sayang? Bangun yuk? " ujar Bagas mengelusi wajah ku yang masih saja nyenyak tidur.

" ergh. "

" bangun yuk sayang? "

" om? Kok udah rapi? " tanya ku saat aku mulai membuka ke dua mata ku. Dan aku justru menemukan Bagas yang duduk di dekat tubuh ku sudah rapi dan terbalut kemeja berwarna putih bergaris.

" iya, om mau ke kampus. Ada kuliah pagi sayang. Om ngajar. " jawab Bagas tersenyum memandang ku.

" ngajar? Udah jam berapa sih om? " tanya lagi seraya melirik jam dinding di kamar kami. Dan begitu mata ku memandang jam, aku langsung terpekik kaget.

" astaga! Udah jam delapan! Om? Om sarapan gimana? " tanya ku heboh dan langsung duduk dari rebah ku. Membuat wajah ku begitu dekat dengan wajah Bagas yang duduk di dekat tubuh ku. Membuat dirinya tertawa dan mengelus bahu ku perlahan.

" sst. Gak papa. Tadi om udah masak. Kamu tinggal makan nanti ya. Kalo mau di angetin juga, angetin aja. Baru makan. " jawab dirinya di sela - sela tawanya.

" om kenapa gak bangunin aku? Aku malah gak masakin sarapan buat om. " gerutu ku tak enak.

" santai aja love. Kamu nya capek gitu ngerjain tugas kemaren sampai nyaris subuh. Mana tega om bangunin pagi - pagi. Lagian jarang - jarang kan om masak buat mu. Gak papa sayang. " ujarnya menyahut. Dan kini dirinya mulai mengelusi pipi bantal ku.

" alarm ku mati juga kayaknya. Tadi gak kedengeran. Padahal udah ku set biar aku bangun pagi. " ucap ku mengambil handphone ku yang ada di nakas di samping ranjang kami.

" om yang matiin. Sengaja biar gak bunyi dan malah bangunin kamu pagi - pagi. Kamu butuh istirahat sayang. " ucapnya mengambil handphone yang ada di tangan ku dan mengembalikannya ke atas nakas. Persis di posisinya semula.

" ish. " gerutu ku. Dan berhasil membuat dirinya tertawa renyah dan mengecup sudut bibir ku.

" udah ya? Om berangkat. Udah nyaris telat sayang. Kamu lanjut tidur aja lagi. Ya? " ujarnya. Apalagi dirinya tau jika hari ini aku sama sekali tak ada jadwal kuliah. Sehingga aku tak pergi ke kampus dan bertemu dengan dirinya di sana.

" mmm. Iya om. Hati - hati ya? " ujar ku yang hanya di balas dengan anggukkan kepalanya sebelum dirinya berlalu. Meninggalkan ku yang sudah kembali melanjutkan tidur ku yang tertunda.

*****

" love? " ujarnya begitu merasakan pelukan ku saat dirinya melepas kemeja yang dirinya pakai dan hanya menyisakan kaos singlet di tubuh atletisnya.

" love? " ujarnya begitu merasakan pelukan ku saat dirinya melepas kemeja yang dirinya pakai dan hanya menyisakan kaos singlet di tubuh atletisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" hmm. " sahut ku tetap dengan posisi ku saat ini.

" ini kenapa peluk - peluk om? Om baru pulang love. Masih keringetan sayang. " ujarnya lagi.

Tak lupa dirinya pub mulai mengelus tangan ku yang berada di perutnya sembari tersenyum tipis. Dirinya terlalu menyukai sikap manja ku yang hanya ku tujukan padanya. Sehingga Bagas sama sekali tak menolak jika aku sedang ingin bermakna - manjaan dengan dirinya.

" kangen sama om. " ucap ku singkat tetap memeluk tubuhnya.

Bahkan kini aku mulai mengusap - usap perutnya yang di penuhi abs. Pasalnya seharian ini aku tak bertemu dengannya semenjak pagi sampai malam dirinya datang.

" jangan di godain dong om nya. Kamu elus - elus perut om gini, mau godain om, Love? Tau sendiri kan om lemah sama godaan dari kamu. " ucapnya berbalik dan mengecup singkat sudut bibir ku. Apalagi sebenarnya dirinya menyukai ulah ku kali ini.

" temenin aku tidur ya? Tapi om gini aja sambil meluk aku. Pake singlet gini. Enak. " ujar ku. Apalagi dirinya melihat ke dua mata ku yang memang sudah mengantuk.

" kamu tadi siang ngapain? Kenapa gak tidur? Sampe ngantuk kayak gini? " tanya dirinya bingung karena aku masih saja mengantuk.

" aku nyelesain tugas itu tuh. Dari bu Yanti. Baru selesai tadi, sebelum om pulang. Aku belum sempet tidur siang. " jawab ku.

" kenapa di paksain sayang. Kamu kalau ngantuk tidur dong. Sampe merah banget mata mu, love. " tegurnya lembut pada ku.

" gak tenang kalo belum tugasnya kelar, om. " jawab ku lemah.

" ya udah, om temenin. Tapi, om mau mandi dulu sayang. Abis itu om temenin ya? Kamu rebahan dulu. Nanti om susul. Mata mu udah kayak gitu. " tawar nya dan membuat ku menggeleng.

" sekarang aja ya? Cuma bentar aja om. Nanti kalo aku udah tidur baru om mandi. Ya? " tanya ku memelas, yang tak bisa di tolaknya.

" ya udah ayo tidur. " sahutnya mengalah.

Sembari menggendong ku ala bridal dan membuat ku mengubur wajah ku di bahunya. Dirinya yang tertawa dengan ulah ku ini pun mulai meletakkan ku dengan sangat hati - hati di atas ranjang

" makasih om. " ucap ku tersenyum sambil memandang wajahnya yang begitu dekat dengan wajah ku.

" sama - sama. Tidur udah. Sambil om peluk. " ujarnya mencium kening ku seraya merebahkan dirinya di samping ku dan menarik ku ke dalam pelukan nya.

Aku yang memang menyukai tubuhnya pun sama sekali tak keberatan memeluk tubuhnya, walau dirinya baru datang dari kampus. Bahkan aku sama sekali tak sungkan untuk mencium ceruk lehernya seperti kebiasaan ku.

" selamat tidur love. Mimpi indah sayang. " ucapnya sekali lagi yang menjadi pengantar tidur ku. Dirinya juga tak lupa mengelus punggung ku.

" makasih om. " jawab ku mulai menutup ke dua mata ku dan mulai terbang ke alam mimpi.

*****

LOVE YOU, OLD MAN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang