" om? " panggil ku padanya.
" ya sayang? " sahutnya Bagas sembari berbalik dan memandang ku yang berdiri sedikit di belakangnya.
" ini apartemen om? " tanya ku pada dirinya sembari aku menatap seluruh ruangan yang aku dan dirinya masuki saat ini.
" hm. Iya. Kenapa? " ucap Bagas balik bertanya dan bingung dengan pertanyaan ku ini.
" bersih banget. Bagus. Gede. " ucap ku memandang ruangan ini dan sekelilingnya.
" jelas dong. Om sengaja beresin apartemen om. Kan kamu hari ini mau dateng. " ucapnya sembari tersenyum dan mengecup pipi ku pelan.
" Suka gak love? " tanya dirinya lagi berdiri di samping ku.
" iya suka. Suka banget malah. " sahut ku ikut tersenyum bersama dengan dirinya.
" masuk yuk. Ke kamar kita. Sekalian naruh barang - barang mu di kamar. " ucapnya lagi mengajak ku ke kamar miliknya.
" kamar kita? " tanya ku mengulang ucapannya.
" iya lah. Kan sekarang kamu sekamar sama om, love. Jadi ini bukan kamar om lagi. Tapi kamar om sama kamu. Kamar kita sayang. " jawabnya. Membuat wajah ku langsung memerah malu. Aku dan dirinya seakan akan sudah menikah dan pindah ke rumah baru.
" merah banget muka mu. " ujarnya tertawa karena melihat wajah ku.
" iya. Om ngomong gitu, aku malu. " ucap ku. Membuat dirinya tersenyum simpul.
" kenapa harus malu, love. Kan emang bener. Ini akan jadi kamar kamu juga. Masuk yuk. " ajaknya sekali kagi. Dan aku pun mengikuti dirinya dari belakang.
*****
" udah beres - beres nya sayang? " tanya Bagas sembari meraih tangan ku dan mulai mengurung ku dalam pelukannya. Sedangkan dirinya kini berdiri di belakang ku. Padahal aku baru saja selesai membereskan barang - barang ku di kamarnya.
" udah. Baru aja. Barang ku ada lagi om? " tanya ku. Aku merasakan ke dua tangannya kini bermain di perut ku.
" udah kok. Yang lain udah om beresin juga. "
" kenapa om yang beresin? Kan aku bisa beresin nanti abis di sini. " sahut ku protes pada dirinya.
" gak apa. Mumpung om senggang kan. Lagipula capek kamu. Habis pindahan. Malah langsung beres - beres juga. " ucapnya tersenyum. Mengubur wajahnya di leher ku.
" om. "
" hm? " gumamnya, tetap dalam posisi wajahnya di leher ku.
" aku boleh minta tolong gak? " tanya ku pada dirinya.
" minta tolong apa love? "
" kalau boleh, rahasiain hubungan kita ya? Dari orang orang kampus? Semuanya. " ucap ku perlahan dan hati - hati. Takut menyakiti pria yang di jodohkan dengan ku.
" kamu malu love? " tanya Bagas lembut. Berbisik di telinga ku.
" enggak. Bukan, bukan malu om. " sahut ku segera dan menggeleng.
" terus? " ujarnya tersenyum. Mengerti maksud ku bukan seperti itu. Dirinya hanya mengoda ku saat ini dengan bertanya seperti itu.
" aku cuma gak mau bikin om dapet masalah. Om pasti bakal di hujat sama orang - orang karena milih tunangan sama mahasiswa sendiri. " ucap ku. Mencoba menyampaikan apa yang menjadi pikiran ku ini. Seraya aku mengelus ke dua tangannya yang masih setia bermain di perut ku.
" dan kamu bakal di hujat juga sayang. Kamu bakal di omongin yang enggak - enggak karena milih di jodohin sama dosen mu sendiri. Iya kan? " ujarnya menambahkan ucapan ku. Seraya mengusap perut ku dengan jari jemarinya yang melingkar di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU, OLD MAN (Completed)
Romance~~~(TAMAT)~~~ Namanya Bagas. Dia tua dan dia adalah salah satu dosen ku. Tapi, kini. Dia di jodohkan dengan ku Tapi masalahnya, bukannya menolak, aku justru menginginkan dirinya untuk ku. Aku sudah jatuh hati padanya sejak dulu. Dan kini, bahkan dir...