12

2.8K 97 0
                                    

" Nataya. "

" iya? Ada apa bu? " tanya ku pada bu Sisca. Dosen wanita yang tempo hari ku temukan tengah memeluk suami ku, Bagas.

" saya mau bicara dengan mu. " ucapnya dengan mimik wajah datar. Sangat terlihat jika dirinya tak menyukai ku saat ini.

" iya. Ada apa ya bu? " tanya ku sekali lagi dengan raut wajah yang sedikit bingung dan tak mengerti. Pasalnya, aku merasa tak punya suatu urusan apa pun dengan beliau.

" kamu hamil di luar nikah kan? Makanya kamu nikah dengan Pak Bagas? " ucap dirinya tiba - tiba dengan sedikit keras.

Membuat beberapa mahasiswa dan dosen yang tengah lalu lalang memandang kami dengan seksama. Pasalnya, kini aku dan dirinya tengah berada di lorong kampus. Dan dirinya mengatakan hal ini dengan cukup keras. Sehingga membuat banyak orang mendengar ucapannya ini.

" maksud ibu? " tanya ku.

" kamu memaksa pak Bagas menikahi mu karena kamu hamil kan? Makanya kamu segera memintanya menikah dengan mu. Iya kan? " sahut nya sembari tersenyum sinis dan merendahkan ku. Dan ulah nya ini berhasil membuat amarah ku bergejolak karena tuduhan tak mendasar dari dirinya.

" maaf, bu. Saya menikah dengan pak Bagas karena saya sudah bertunangan dengan dirinya sejak hampir dua tahun yang lalu. Saya menikah dengan pak Bagas karena saya enggak mau ada perempuan yang seenaknya mendekati tunangan saya. Bahkan sampai memeluknya di hadapan saya. " jawab ku tegas.

Membuat wajah bu Sisca langsung memerah. Karena dirinya merasa aku sedang menyindir dirinya yang memeluk pak Bagas dulu dan membuat aku dan Bagas sempat ribut.

" Dan saya tidak hamil di luar nikah bu. Saya masih punya akal sehat untuk tidak melakukan hal yang macam - macam sebelum saya menikah. " tambah ku lagi sembari menekankan hal ini pada dirinya.

" mana buktinya. Bisa saja kan kamu berbohong untuk menutupi aib mu. Makanya kamu memaksa pak Bagas menikahi mu. Iya kan? " ujar beliau mencemooh ku, beliau sama sekali tak mau kalah dan terus saja menuduh ku yang bukan - bukan.

" saya akan buktikan. Saya bisa ke apotik sekarang untuk beli tespack dan memakainya bila ibu mau. Tapi saya minta, jika saya terbukti tidak hamil, ibu harus meminta maaf pada saya di depan semua orang. Saya gak mau ada yang punya fikiran kotor seperti ibu lagi di kemudian hari. " sahut ku menantang.

Aku benar - benar tersinggung dengan apa yang di ucapkan bu Sisca saat ini. Bisa - bisanya dirinya mengatakan aku hamil di luar nikah. Padahal aku dan Bagas benar - benar menjaga agar aku masih suci saat menikah dengannya walau sudah tinggal satu atap dan satu kamar dengan dirinya semenjak beberapa tahun lalu.

" cih, bilang saja kamu mandul. Makanya kamu belum punya anak kan! Kasian pak Bagas. Baru juga menikah, malah dapat istri yang mandul. " ujar bu Sisca kembali menghina ku demi menutupi rasa malunya akibat tantangan ku padanya mengenai tespack yang gagal.

Dan ucapannya kali ini berhasil membuat emosi ku memuncak. Dirinya Benar - benar sudah menyinggung perasaan ku. Aku dan Bagas yang baru saja menikah tiga bulan memang belum mendapat hadiah momongan. Tapi dirinya tak perlu harus mengatakan hal yang menyakitkan seperti ini.

" cukup Bu Sisca! "

" pak... pak Bagas? " bu Sisca begitu terkejut karena menemukan Bagas sudah berada di dekat kami dan melangkah mendekati diri ku.

" anda benar - benar keterlaluan. " ucap Bagas dengan marah sembari menarik ku ke dalam pelukannya. Dan membuat ku dengan segera mengubur wajah ku yang sangat marah di dadanya. Membuat ku berdiri membelakangi bu Sisca.

" ini... Ini gak seperti yang bapak kira. Saya di fitnah sama Nataya. Saya gak bilang apa pun pak. " ujar bu Sisca menggelengkan kepalanya dan mencoba untuk memutar balikkan fakta.

LOVE YOU, OLD MAN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang