10

3K 96 0
                                    

" love? " panggil Bagas begitu aku mengangkat telepon dari dirinya.

" ya kak? Ada apa? " tanya ku pada dirinya dan memanggil dirinya Kakak. Bagas yang langsung paham jika aku sedang tak sendiri pun memahami situasi ku dan terus melanjutkan obrolan kami berdua.

" di mana kamu? Masih kerja kelompok? " tanya Bagas pada ku. Aku memang sudah meminta izin pada dirinya akan pulang terlambat karena sedang kerja kelompok untuk mengerjakan tugas kampus ku.

" iya kak. Masih belum beres. Paling sebentar lagi. " jawab ku pada dirinya. Setengah bersyukur dirinya langsung memahami situasi ku saat ini. Aku pun mencoba membuat dirinya tak begitu khawatir dengan diri ku.

" ya udah kalo gitu. Nanti kalo udah mau selesai, kabarin ya? Kakak jemput. Kirimin mapsnya lewat whatsapp ya? " pintanya pada ku setelah terdiam cukup lama.

" tap.... "

" tenang love. Kakak jemput kamu agak jauhan aja nanti. Kamu jalan sedikit ya? Biar gak ketahuan sama temen kelompok mu. Bilang aja pacar mu yang jemput. Kakak pakai mobil kamu yang satunya kok. Yang buat jalan sama kamu. " ucap Bagas memotong ucapan ku.

" yakin kak? "

" iya sayang. Ya? Kakak khawatir kalo kamu pulang sendiri. "

" ya udah kalo gitu. Makasih kak. "

" sama sama sayang. "

*****

" hai om. " sapa ku begitu aku sudah masuk mobil dan menemukan dirinya yang kini tengah menatap ku sembari tersenyum.

" hey, love. Gimana tadi? " tanya dirinya.

" udah selesai kok. " sahut ku saat aku duduk di jok mobil dan membuat dirinya segera menjalankan mobil dengan kecepatan sedang.

" ada yang nanya tadi? Pas om nelpon kamu? "

" iya, ada. Nanya dari siapa. Trus ku bilang aja dari pacar ku. Bilang mau jemput. "

" oh ya, trus? "

" ya ku bilang aja mau ngejemput. Jadi mereka tadi liat kalo aku naik mobil ini. " sahut ku.

" padahal om udah siap lho kalau harus pakai hoddie sama topi biar nutupin identitas om. " ujarnya dan berhasil membuat ku tertawa.

" mau banget ya ketahuan? "

" he he, enggak sih. Om gak mau bikin kamu dapat masalah love. " jawabnya. Jawaban nya ini, membuat ku mulai mendekatkan wajah ku ke wajahnya dan mulai mengecup pipinya lembut.

" makasih om sayang. Udah selalu bikin aku nyaman dan selalu jaga biar aku gak kena masalah. "

" gak masalah love. Itu udah jadi kewajiban om atas dirimu. "

" iya. "

" hm, love, kamu laper gak? Mau makan apa? "

" aku mau makan om boleh gak? "

" makan om? Kalo kamu tega sih boleh aja. Nih. " ujarnya tertawa seraya mengulurkan tangannya ke depan wajah ku. Mempersilahkan aku untuk melakukan apa yang ku ucapkan barusan.

" mau, sih. Tapi aku sayang. " jawab ku. Dan memilih untuk mengecup tangan Bagas di hadapan ku ini.

" lalu makan apa love? Sakit nanti kamu kalo gak makan. "

" makan mie ayam aja ya? Boleh gak? Yang tempat biasa. Aku lagi pengen makan itu. " ujar ku.

" mau itu? Boleh kok. Ya udah kita ke sana. " ujarnya mengiyakan ucapan ku dan mulai mengarahkan mobil ke tempat langganan kami berdua.

LOVE YOU, OLD MAN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang