CHAPTER 5
"Apa maksudmu dia akan mati?" Jevellyn menarik tubuh Rose menjauh dari lelaki itu.
"Haha, nantikan saja" jawab lelaki itu dingin seraya lanjut berjalan.
"Dasar lelaki sialan" umpat Jevellyn
"Ah lelaki itu menjatuhkan ini" Rose mengambil sebuah kartu nama yang terjatuh di lantai.
"Michael Andrea?"
{}{}{}{}
"Ahhh, lo mandi dulu ya Se nanti gua siapin makanan" ucap Jevellyn seraya mencampakkan tasnya ke sofa.
"Sip" balas Rose seraya menaiki tangga.
Rose merebahkan dirinya sejenak diatas kasur setelah membersihkan diri.
"Michael Andrea ya...., kayak pernah lihat tapi dimana yak?" Rose memandang kearah langit langit kamarnya.
"SE TURUN NTAR BASI MAKANANNYA" teriak Jevellyn dari bawah.
"YA YA YA"
Ruang makan....
"Kak, kakak tau Michael Andrea?" Tanya Rose.
"Ha? Ga" geleng Jevellyn.
"Oh"
"Siapa dia? Pacar?"
"Ga anjir"
"Manatau"
"Btw, bagaimana kabar wanita sialan itu?" Tanya Jevellyn.
"Entah"
"Dia meninggalkan keluarganya demi Ayah dan sekarang? Dia meninggalkan Ayah. Sungguh ironi"
"Dia hanya gila uang"
"Hm"
"Kok jadi bahas dia? Skip ah skip" Rose melanjutkan makannya yang sempat terhenti.
{}{}{}{}
"Akhirnya aku menemukanmu Roseanne Ivonne" lelaki itu menatap keluar jendela penthouse miliknya."Kamu dan Jevellyn adalah harapan terakhir keluarga Andrea untuk bangkit lagi"
"Bangkit dari kesialan di masa lalu"
Lelaki itu berjalan ke arah meja kerjanya dan mengusap sebuah plakat nama yang tampak sudah berdebu.
"Michael Andrea, Wakil CEO Andrea Corp.
{}{}{}{}
Kampus esoknya.....
"Se, lu diundang kaga?" Tanya Clara seraya menyodorkan cappucino latte yang dibelinya tadi.
"Apanya yang diundang?" Tanya Rose kembali sembari menyeruput kopinya.
"Yhaaa kasian"
"Apaan njing"
"Itu, lo tau Irene kagak? Irene Adhitama?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Fate || ChanRose
Fanfiction"I love you, but i can't" Hanya kisah cinta antara dua insan manusia yang terhalang oleh takdir . . . . . . . . . . . . . Selamat Membaca