17: Jatuh Cinta

72 7 2
                                    

CHAPTER 17

"Kenapa?" Tanya lelaki itu menatap bingung.

"Ah tidak apa apa lanjutkan saja" Rose kembali membaca novelnya.

"Wanita itu pergi bersama seorang lelaki yang bernama Erry Andrea, Ayahmu. Itulah mengapa aku membencimu saat kita bertemu dulu" jelasnya panjang.

"Hm" wanita itu mengangguk.

*tiriririring*

"Halo?"

"Se, kuylah" ucap Clara di seberang sana.

"Tai"

"Se....jangan marah dong ah"

"Yaudah udah jemput gua di Cafe yang biasa"

"Siap non"

*tut*

"Gua pergi dulu ya. Clara ngajak gua ke Mall bentar" ujar wanita itu seraya beranjak dari tempat duduknya.

"Batalin"

"Huh?"

"Batalin, gua aja yang ngantar" ucapnya seraya menarik tangan wanita itu.

Lelaki itu membukakan pintu mobil sport miliknya untuk wanita itu dan membiarkannya masuk duluan. Ah entahlah, dia sendiri bahkan tidak tahu ada angin apa dia berbuat begini.

"Kenape lu? Tumben" tanya wanita itu heran.

"Gaada" ucap lelaki itu canggung. Jujur saja pipinya memerah. Sama seperti saat dia mengantar Rose dari bandara.

Rose langsung mengabari kawannya itu dan tebak apa reaksinya.

*ting*

Group Chat Bening Canda Bening

"GUYS ROSE CHANDRA RESMI PACARAN"-Clara

"ANJING UNSEND BEGO"-Rose

"WUISH BENAR BENAR TANCAP GAS BANGET"-Irene

"Aku ra mundooor ey"-Jeffrey

Groupchat beranggotakan 5 orang itu langsung mendadak heboh. Lihatlah, baru saja ditinggal selama 5 menit dan sudah 300 notifikasi lebih.

"Anjing ni anak heboh banget" Rose mendengus kesal.

"Pft-"

"Ngakak lu lagi"

"HAHAHAHAHAHA ADUH" Chandra tertawa. Entah apa yang lucu.

"Diem ga lu nying"

"HAHAHAH ADUH IYA IYA MAAP"

"Tai"

"PACARAN? BUAHAHAHAHAHAHAHAHAH"

Dan akhirnya sepanjang perjalanan hanya dipenuhi oleh suara tawa Chandra yang tak bisa berhenti.

Iya, Chandra sereceh itu aslinya.

Dan tak lama mobil memasuki area pusat perbelanjaan super besar milik keluarga Adhitama.

Ah, alasan mereka pergi kesini hanya demi diskon. Bayangkan saja, pusat perbelanjaan seluas stadion bola ini seluruhnya milik keluarga Irene. Dan Irene memperbolehkan mereka berdua untuk berbelanja disana sepuasnya.

"Makasih" ucap wanita itu kesal seraya membanting pintu mobil. Gila, suara tawa lelaki itu benar benar mengesalkan.

"ROSE BEB SAYANGQUH MAAFIN GUA" ucap Clara yang langsung berlari ke arah Rose saat melihat wanita itu sampai.

"SUMPAH YA ANJIR. GUA GABISA BAYANGIN SIAPA YANG JADI ISTRI SI GEMBEL ITU"

"Lah barusan jadian udah putus?" Canda Clara.

"Tai ni anak"

"Lah jadi kenapa lagi anjir"

"Suara ngakak dia plis Ra.... kaya badut roh kuntilanak"

"HAHAHAHAHAHA MAMPUS" Clara tertawa lepas.

"......."

"Ekhem, yaudah mari non kita belanja dulu" Clara langsung mendeham setelah melihat ekspresi senyum kesal Rose yang terlihat seperti badut psikopat itu.

{}{}{}{}

"Semua sudah siap Tuan"

"Bagaimana dengan mobilnya? Sudah diatur?"

"Sudah Tuan"

"Urus semuanya, jangan sampai ada yang salah" ucap lelaki paruh baya yang masih fokus dengan tumpukan kertas di depannya.

"Baik Tuan"

"Jangan lupa buat itu terlihat seperti kecelakaan"

"Ah, jangan lupa untuk mengatur media. Jangan sampai ada yang membocorkan berita yang tidak benar"

"Baik Tuan, akan saya urus"

"Pergilah. Ikuti wanita itu"

"Baik Tuan Michael"

"Pft, akhirnya tidak akan ada lagi yang menghalangi rencanaku"

*ceklek*

"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya lelaki paruh baya itu seraya merapikan cardigan maroon miliknya. Ya, dia Erry Andrea.

"Ah tidak, tidak ada" jawab lelaki itu.

"Tumpukan kertas apa itu?"

"Tidak ini hanya sedikit berkas saja" jawab lelaki itu seraya menyimpan tumpukan kertas yang berserakan di atas meja kerjanya.

"Bagaimana rencananya?" Tanya lelaki paruh baya itu.

"Sudah selesai, sebentar lagi nama Erry Andrea dan Michael Andrea akan segera kembali bersinar" ucapnya dengan nada puas.

"Tidak akan ada lagi yang akan menghalangi rencana ini"

Sementara di sisi lain....

"PACARAN? HUAHAHAHAHAHAHAHAH"
.
.
.
.
.
.
.

THANKS FOR READING
JANGAN LUPA VOMMENT YA
MAAF BANGET KALAU UPDATENYA RADA" SLOW YA....

Fate || ChanRoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang