Perasaan macam apa ini? Kenapa mulutku bahkan tak sanggup untuk mengungkapkannya. Apakah dia juga merasakan yang sama? Atau hanya aku?.
CHAPTER 14
Villa 07.00
"Udah siap semua kan?" Tanya Irene seraya menggotong koper bersama Clara. Ah ya, karena kejadian Rose mereka memutuskan untuk pulang lebih awal.
"Udah...." jawab Rose masih lemas. Salahkan dia yang tidur terlalu larut.
Oh tidak hanya Rose yang masih lemas. Lelaki itu juga, yak Chandra.
Setelah semua barang barang sudah masuk akhirnya mobil melaju perlahan meninggalkan villa.
Sepanjang perjalanan seperti biasa, semuanya terlelap. Entahlah, mereka semua merasa sangat lelah saat ini.
Bahkan sampai mobil mulai memasuki kawasan bandra mereka masih saja terlelap. Beruntung sang supir berbaik hati untuk membangunkan mereka satu per satu.
{}{}{}{}
Rose masih saja termenung di kursinya semenjak keberangkatan 1 jam yang lalu. Dia bahkan hampir saja terlambat naik pesawat jika Irene tak menyadarkannya saat di bandara.
Dia hanya merasa bahwa dia adalah beban. Dan itu yang membuatnya seperti orang bodoh semenjak kemarin.
"Se, lu kenapasi kok diem diem bae?" Tanya Clara yang berada di sampingnya.
"Gaada" jawab Rose pelan.
"Abisin dulu makanan elu bege" ucap Clara seraya menunjuk makanan yang sudah tersaji manis di depan Rose.
"Ga selera balikin aja ke pramugarinya ah" Rose mengibaskan tangannya.
"Gua makan ya?"-Clara.
"Yaudah" jawab Rose yang kemudian langsung disambut dengan Clara yang langsung menghabisi makanannya.
Pesawat akhirnya mulai menurunkan ketinggian dan tiba di Bandara Soekarno Hatta setelah 30 menit lamanya.
"Gua ke toilet bentar ya" ucap Rose seraya berjalan ke toilet.
"Awas lu melamun lagi ye" ejek Jeffrey.
Ah ya Chandra? Lelaki yang menggunakan hoodie hitam itu hanya sibuk mendengarkan playlist kesayangannya semenjak tadi pagi.
{}{}{}{}
Suasana bandara yang hiruk pikuk dan ramai sontak membuat Rose tersesat dan dia bahkan tak tahu berada dimana saat ini.
Bahkan dia tak tahu sudah berapa kali dia berputar putar di tempat yang sama.
Ah ya satu fakta tentang Rose. Dia alergi kerumunan. Dia akan sesak napas jika berada dalam kerumunan untuk waktu yang lama.
Napasnya sudah mulai sesak. Detak jantungnya mulai tak karuan. Dia mencengkram dadanya kuat dan dia membenci ini. Dia membenci tubuhnya yang memiliki banyak kelemahan.
Salahkan dia yang lupa membawa obat yang seharusnya dia bawa jika sedang sesak.
Keadaannya saat ini benar benar kacau. Berjongkok di tengah tengah keramaian dan terus mencengkram dadanya kuat.
Hingga lelaki itu datang. Dia langsung mendekap Rose erat dan menutup telinganya. Dia tahu Rose memiliki alergi terhadap keramaian karena dia pun juga merasakan itu, karena itulah dia selalu memakai earphone ketika sedang berada di keramaian.
Ya, dia Chandra.
Perlahan napas wanita itu mulai kembali normal dan detak jantungnua mulai berdetak seperti biasa. Ah dia bahkan tidak tahu siapa lelaki yang berada di depannya ini.
"T-terima kasih" ucapnya seraya menunduk pelan dan berlari pergi meninggalkan lelaki itu.
Lelaki itu hanya tersenyum simpul dan menggelengkan kepalanya pelan.
{}{}{}{}
"SE LU DARIMANA AJA ANJIR?!" teriak Clara yang langsung mengejar Rose yang tampak seperti orang linglung.
"Nyasar gua tadi...." jawab Rose yang terengah engah setelah berlari selama 10 menit.
"Chandra sampe udah nyariin lu tadi tau ga?" Ucap Irene dengan nada khawatir.
"Dia? Haha yakin lu?" Tawa Rose.
"Beneran anjir"
"Terus sekarang dia dimana?" Tanya Rose yang masih bingung.
"Lagi ngambil bagasi karena udah jumpa lu katanya. Untung lu belum mati sesak napas kan Se" jawab Jeffrey seraya meneguk air mineral yang baru saja dibelinya.
"K-kok dia tau gua sesak napas?...."
"Mana gua tau zainab" dengus Clara.
"Jangan jangan?......" Rose menutupi pipinya yang mulai memerah.
"Apaan apaan?" Irene dengan kebiasaan keponya.
"H-ha? Gaada"
"Idih pasti ada yang aneh aneh ni" celetuk Clara yang dibalas jitakan oleh Rose.
{}{}{}{}
Satu per satu dari mereka mulai dijemput dengan supir masing masing hingga akhirnya menyisakan Rose dan Chandra. Mereka berdua bahkan tidak berani untuk bertatapan satu sama lain.
Entahlah, mungkin masih malu?.
*tririririring*
"Ah ini pasti Kakak" ucap Rose seraya mengambil hp nya yang berada di kantong celananya.
"Se maaf gua gabisa jemput tiba tiba ada kerjaan tambahan" ucap Jevellyn di seberang sana.
"H-ha? Gimana gimana? Woe ah-"
*tut*
"Kenapa? Kagak dijemput?" Tanya Chandra pelan.
"Iya kakak gua sibuk" jawab Rose seraya memasukkan hp nya kembali ke dalam kantong.
"P-pulang sama gua aja mau ga?"
.
.
.
.
.
.
THANKS FOR READING
JANLUP VOMMENTNYA
MAAFIN YA KALAU SLOW UPDATE

KAMU SEDANG MEMBACA
Fate || ChanRose
Hayran Kurgu"I love you, but i can't" Hanya kisah cinta antara dua insan manusia yang terhalang oleh takdir . . . . . . . . . . . . . Selamat Membaca