"Seakan angin di musim panas. Kamu datang dan pergi dengan tiba tiba.
"Memberikan kebahagiaan sesaat lalu kembali terhempas ke dasar"
_________________________________________CHAPTER 9
"Ya?" Tanya Rose heran melihat ekspresi lelaki itu.
"Ah bukan apa apa maafkan saya" ucapnya seraya menundukkan badannya dua kali.
"Woi lu kok malah diam ayo" ajak Irene.
Lelaki itu menatap terkejut kepada Rose. Tatapan layaknya seseorang yang baru saja melihat hantu di depan matanya sendiri.
Ruang Keluarga.....
Mereka membincangkan semuanya dengan serius dan merencanakan semua tempat wisata, akomodasi, dan lainnya dengan sangat teliti.
Mereka semua membicarakannya dengan antusias kecuali dua orang yang tampak lesu dan tidak semangat. Siapa lagi kalau bukan Chandra dan Rose?.
Ah ya, Chandra dan Jeffrey sudah tiba lebih dulu. Yah seperti biasa Jeffrey hanya menumpang dengan Chandra.
"Oke Hotel semua udah beres kan?" Tanya Irene memastikan.
"Udah santai aja" jawab Jeffrey sambil menyilangkan kakinya.
"Eh jef gabisa yak tiketnya cuman 4 doang?" Tanya Chandra dengan ekspresi kesalnya. Hm mereka semua bahkan tak tahu apa alasan lelaki itu mendadak kesal.
"Yeee itu mah maunya elu" ejek Rose yang sedari tadi hanya diam.
"Yaiyalah lagian lu cewe barbar ngapain ikut" balas Chandra tak mau kalah.
"Udah lu dua gelud nanti jatuh cinta ribet" potong Clara menengahi mereka berdua.
"Eh Rene gua ke toilet bentar ya?" ucap Rose.
"Yo" jawab Irene seraya masih sibuk mencari tempat tempat wisata.
Iya, Rose lupa nanya kamar mandinya dimana. Dia berujung mengelilingi rumah super megah itu sendirian tanpa arah. Hingga dia berhenti di depan sebuah pintu yang sangat megah dengan ukiran di setiap sudutnya.
"Apa rencana keluarga Andrea? Kenapa putrinya berada di tempat ini?" Suara itu terdengar sayup sayup dari balik pintu itu.
"Hm?" Gumam Rose heran. Apa yang sedang mereka bicarakan?.
"Entahlah, aku bahkan tidak tahu" sahut lelaki yang satunya lagi.
"Ini berbahaya. Bagaimana kalau media tahu tentang semuanya?. Bisa hancur karir kita" sahut yang satunya lagi.
"Haruskah kita hancurkan mereka duluan?" Tanya lelaki itu kembali.
"Argh ini sungguh membuatku frustasi"
Rose yang mendengar lelaki itu sedang berjalan ke arah pintu langsung berlari meninggalkan tempat itu.
{}{}{}{}
Setelah berkeliling selama hampir 10 menit Rose akhirnya menemukan kamar mandi yang ditujunya. Yah dia harus berterima kasih kepada seorang pelayan yang membantunya mencari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fate || ChanRose
Fanfiction"I love you, but i can't" Hanya kisah cinta antara dua insan manusia yang terhalang oleh takdir . . . . . . . . . . . . . Selamat Membaca