BAB 42

12K 528 19
                                    

Kalo sampe ada cowo myentuh lo! Sama aja dia udah ngajak perang sama gue.
-AngkasaP.

Bab 42

Lo harus minta maaf! Selesain masalah lo!

Mana Angkasa yang gue kenal! Lo lemah banget masalah perempuan!

Rasi punya batas kesabaran An! Kalo sampe dia benar-benar pergi, gimana?

Lo harus minta maaf!

Perkataan Rayi selalu berputar dikepala Angkasa. Temannya yang satu ini memang bisa membuatnya berfikir keras.

"WOIII!" Lamunan Angkasa buyar. Karna, Ciko membuatnya kaget.

"Jangan diem-diem kaya gini dong!" Ciko mulai tidak suka suasana seperti ini. Bertengkar dan tidak berbicara sama sekali saat kumpul. Menurutnya sangat tidak asik.

Ciko merangkul bahu Angkasa,"bos! Jangan marah mulu napa, kaya anak perawan lagi dateng bulan." Ledek Ciko.

Teman-temannya duduk dan berkumpul bersama Angkasa. Tidak ada yang berbicara kecuali Ciko yang berusaha mencairkan suasana.

Ciko berdehem," gue gak suka PasGal kaya gini, ayo lahh.... ngobrol. Jangan kaku gitu!" Ujar Ciko.

"kaya nahan berak semua lo pada kaku!" Ujar Ciko lagi.

Kali ini ada senyum terukir diwajah mereka. Walaupun cuman sedikit, Ciko yakin sebentar lagi pasti semua akan kembali lagi.

"NAH!Gitu dong senyum..."

Ciko menoleh ke Angkasa," Bos! Maafin gue ya, waktu itu gue sempet mau mukul lo pake balok kayu."

Angkasa melirik sekilas," iya gue maafin."

Ciko langsung memeluk Angkasa dengan erat. Angkasa yang merasa pelukan Ciko sangat kencang, memukuli tangan cowo itu berusaha melepaskan diri. Ini bocah mau bikin gue mati kali!

"Ci....ko... lepasin.... g..gue g...ga.k...bi..sa....na..fas..." ucap Angkasa terbata-bata. Ciko yang mendengar suara Angkasa yang susah berbicara langsung melepaskan pelukannya.

"Sorry bos!"

Rayi menyenggol lengan Niko. Dan memberi kode untuk segera melakukan yang sudah direncanai tadi.

"An.." panggil Niko.

"Apa?"

Niko menghembuskan nafas pelan.
"Maafin gue sama temen-temen. Kita waktu itu lagi emosi."

Angkasa tersenyum melihat teman-temannya yang meminta maaf padanya.

"Udah gue maafin kok!"

"Seharusnya gue yang minta maaf ke kalian!" Kata Angkasa.

"Lo gak salah bos," ujar Banyu.

"Gue salah. Karna menurut gue perkataan kalian bener." Ucap Angkasa sambil melihat langit-langit kelas.

Teman-temannya dibuat terkejut. Mereka langsung menyeret kursi. Agar lebih dekat dengan Angkasa.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang