BAB 55

13.9K 661 167
                                    

Maaf, bego nya aku. Tidak pernah mendengar penjelasan.
-Angkasa P

Bab 55

Angkasa dan Garuda bersama teman-temannya pun bergegas untuk menolong Rasi.

"Tunggu sebentar," kata Garuda. Membuat langkah mereka terhenti dan menoleh melihat Garuda.

"Ada apa Gar?!" Tanya Angkasa," kita harus nolongin Rasi!" Lanjutnya.

"Gue mau telfon Jonathan sama Abdul."

Raka mengerutkan kening,"buat apa?"

"Lokasi yang kita tuju lumayan jauh . Tapi, jarak dari markas pasukan tengkorak ketempat itu gak jauh."

"Lo yakin mereka ada dimarkas Gar?" Tanya Rudi sedikit ragu.

"Iya, gue yang minta mereka ke markas." Balas Garuda. Dia merogoh hpnya disaku celananya. Tangannya yang lincah langsung mengetik sebuah pesan.

Tak butuh waktu lama, Garuda langsung ditelfon oleh Jonathan. Seperti perkiraanya. Garuda mengangkat telfon Jonathan.

Gar? Kok lo ngirim lokasi ke gue, nyuruh gue sama bedul kesana lagi.

Ada apaan?

Jangan banyak tanya,mending lo kesana sekarang!

Tapi gar--- ini kan udah malem.

Jangan pengecut deh lo!
Lo kesana atau lo keluar dari pasukan tengkorak!

Eh, iyaiya.
Gue sama bedul kesana

Garuda menutup telfonnya. Cowok itu mengangguk kepala, pertanda sudah selesai menyuruh Jonathan dan Abdul. Untuk pergi kesana duluan.

"Gar lo yakin Rasi ada disana?" Tanya Angkasa.

"Iya, gue yakin!" Kata Garuda yang meyakinkan Angkasa.

"ayo! Cepet kita berangkat!" Ujar Gavin.

Garuda dan Angkasa. Ketua pasukan yang selama ini bermusuhan. Kalau bertemu, seperti kucing dan anjing. Tapi, entah sebuah keajaiban. Mereka berjalan beriringan, kejadian yang sangat langka. Untuk menyelamatkan gadis yang sangat mereka sayangi.

***

Rasi membuka matanya secara perlahan. Merasakan pusing kepalanya. Rasi mengedarkan pandangannya. Dia berada ditempat yang gelap, hanya ada satu lampu yang ada diatas kepalanya.

Dia melihat kebawah badannya. Ternyata, badannya sudah diikat dengan tali tambang yang tebal. Rasi mencoba untuk melepaskan diri namun tidak bisa. Ikatan dibadannya terlalu kuat.

Rasi mencoba mengingat apa yang terjadi dengannya. Yang dia ingat hanya. Dia sedang berjalan dibopong Rika sama Diba. Tapi, tiba-tiba saja, ada yang memukul bagian belakang kepala Rasi. Hingga dia pingsan.

"RIKAAA! DIBAAA!" Triak Rasi sambil mencoba melepaskan diri.

"RIKAA!! DIBAA! KALIAN DIMANA?"

"KALIAN BAIK-BAIK AJA KAN?"

Tak lama, Rasi mendengar suara langkah kaki. Dia mendengar seperti ada dua orang yang menuju kesini. Gadis itu mulai panik. Dia mencoba melepaskan diri. Tapi sayang, talinya tidak kunjung lepas.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang