BAB 61

12.8K 665 126
                                    

Sejauh apapun kamu berlari untuk mengindar. Aku bakalan terus kejar kamu Ra.
-Angkasa P

Bab 61

Teruntuk kamu,

Aku ingin bilang terimakasih...

Terimakasih karna kamu telah memberikan cinta dan kasih sayang....

Terimakasih karna kamu telah membuat banyak moment menyenangkan dalam hidupku yang belum pernah aku dapatkan....

Terimakasih karna kamu sudah membuat aku tiap hari memikirkan mu terus...

Dan kini,

Aku ingin bilang terimakasih padamu...

Karna kamu telah memberi luka yang sangat sakit bagi ku...

Kamu membuat Kebahagian, lalu kamu membuat juga sebuah luka...

Setiap orang punya titik rasa lelah dan cape, ketika dia memutuskan pergi. Itu berarti dia ingin menghapus kamu dan kenangan yang kamu berikan...

Tapi, hati tidak bisa dibohongi. Kalau masih ada rasa suka. Apa bisa dielak? Perasaan yang sama sekali tidak bisa dipahami dan ditebak.

Rasi duduk di kursi panjang belakang taman rumahnya sambil menulis di buku kecil. Matanya pun terus mengeluarkan airmata. Dia benar-benar masih teringat perkataan pedas dan menampar wajah Angkasa didepan umum.

Rasi mengangkat tangan kanannya yang bergetar dengan wajah sendu. Apa dia masih menjadi gadis baik? Apa dia masih menjadi gadis polos? Menampar wajah cowok didepan umum bukan kah itu jahat. Ah! Kalimat itu selalu ada difikirannya. Dia sangat bermasalah telah menampar Angkasa.

"Dek,"

Rasi tersentak sangat bahunya disentuh. Dia langsung menghapus airmatanya dan menutup buku kecilnya. Dia menoleh kebelakang, ternyata Gavin sambil membawa susu hangat.

Gavin pun duduk dan meletakan susu hangat disamping Rasi. Dia menatap wajah adiknya dari samping merasa ada yang aneh.

"Lo gak papa kan?" Tanya Gavin khawatir.

Rasi menggeleng kuat," gak papa ka,"

"Lo udah minum obat?"

"Udah ka,"

"Ada yang sakit gak?"

Rasi mengangguk lemah. Membuat Gavin terkejut. Dia mencengkram bahu Rasi dengan wajah panik.

"Apa yang sakit dek?! Bilang ke gue!"

"Kita kerumah sakit sekarang!"

Rasi menggeleng lemah,"hati Rasi ka yang sakit."

Plak!

Gavin menjitak kepala Rasi. Membuat Rasi langsung meringis sambil mengusap kepalanya.

"Sakit ka,"

"Dasar bego! Gue udah panik setengah mati! Lo malah bercanda!"

"Rasi gak bohong ka," lirih Rasi.

Gavin menaikan satu alisnya," sakit hati? Lo di php in cowok?"

"Siapa yang nyakitin lo? Sini! Gue orang pertama yang bakal hajar dia!" Murka Gavin. Dia melihat wajah adiknya yang sedih.

Rasi menggelengkan kepala," gak ada cowok yang nyakitin Rasi ka,"

"Maksud lo apa sih dek?!" Tanya Gavin bingung.

"Bukan cowok yang nyakitin Rasi, tapi Rasi yang udah nyakitin cowok itu," jawab Rasi.

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang