Aku berharap semuanya baik-baik saja. Dan aku berharap kamu dan aku bisa bersama seperti dulu.
-AngkasaSerius nanya:v masih inget gak sama cerita ini?
Udah berapa lama dah gak update?
Kesel ya nungguin ini gak update?
Maap:v banyak tugas. Tugas melupakan dia yang udah buat banyak luka *~*
Udahlah baca aja ya:v nih udah update
Bab 63
"Woi bengong bae lo!" Ciko datang sambil menggebrak meja Angkasa. Membuat Angkasa sedikit terkejut. Lalu mereka ber enam menyeret kursi dan duduk melingkar di meja Angkasa.
Mereka hari ini ada didalam kelas. Dosen pun tidak hadir hanya memberi tugas saja. Suasana dikelas Angkasa tidak terlalu ramai. Karna lebih banyak yang menghabiskan waktu di luar kelas seperti kekantin.
"Lo kenapa diem aja sih An?" Tanya Bima.
Sejak pagi Angkasa diam. Tidak seperti biasanya. Raga Angkasa memang bersama mereka, tapi pikiran Angkasa tidak ada disini. Terlihat sekali dari tatapan Angkasa. Kosong, tidak ada senyum diwajah cowok itu. Diam dan bicara seperlunya. Aneh bukan? Seperti bukan Angkasa yang mereka kenal.
"Lo sakit An?" Tanya Banyu khawatir.
"Lo ngomong dong An. Lo kenapa hari ini?!" Tanya Niko yang geram.
"Lo ada masalah sama Rasi?" Tanya Bagas hati-hati.
Angkasa pun langsung menoleh kearah Bagas. Tatapannya kali ini beda. Tatapan sedih. Bagas yang melihat tatapan itu mengerutkan keningnya. Entah Bagas tidak mengerti tatapan apa itu.
"Lo gak lagi sariawan kan An?" Tanya Ciko.
"Lo kalo ada masalah ngomong An," ujar Ciko," kita ini temen lo. Kalo lo diem aja masalah gak akan selesai! Yang ada malah ada masalah baru!" Lanjut Ciko kesal.
Angkasa mengambil tasnya. Lalu menggendongnya di bahu kanannya. Cowok itu pun berdiri dan beranjak pergi meninggalkan teman-temannya.
Mereka menatap punggung Angkasa yang mulai menjauh.
"Si Angkasa kenapa dah?" Tanya Bima pada teman-temannya.
"Mana gue tahu! Gue bukan emaknya," dengus Ciko.
"Udah biarin aja," ujar Rayi tenang. Sejak tadi Rayi memilih diam. Karna dia yakin Angkasa pasti akan cerita tapi bukan sekarang.
"Kok lo tenang banget sih Ray! Temen kita lagi aneh lo!" Ujar Ciko.
"Jangan kaya gitu Cik," ujar Rayi pada Ciko
"Maksud lo?"
"Angkasa gak aneh. Mungkin dia ada masalah. Dan belum siap cerita ke kita," jawab Rayi membela Angkasa.
"Ya... gue tahu, sorry. Kalo gue tadi bilang Angkasa aneh. Tapi gue rasa Angkasa beda aja," ujar Ciko.
"Nanti dia juga cerita kalo suasana hatinya udah tenang," balas Rayi.
"Daripada banyak bacot. Mending makan yuk!" Kata Bima mengalihkan topik.
"Makan mulu kerjaan lo Bim," ujar Niko heran.
"Emang ngapa sih? Gak boleh? Sombong amat," kata Bima yang tidak santai.
"Santai Bim. Santai," ujar Banyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA [END]
RomanceBIASAKAN FOLLOW DULU!! BARU BACA Angkasa putra bandana hitam yang tertulis namanya Angkasa. Murid yang sangat disegani di SMA. Pemimpin Pasukan Besar disekolah. Masa putih abunya konyol, Hidupnya yang datar, Nakal itu sifatnya, bolos itu rutinitasn...