BAB 66

8.7K 406 32
                                    

Ketika kamu tersenyum dengan orang lain. Itu sudah cukup.
-Rian

Kesalahan yang sama tidak akan pernah terulang lagi.
-Angkasa P

Aku bahagia. Bisa bersama orang-orang yang menyayangi ku. Aku harap mereka akan selalu ada untuk ku.
-Rasi

Bab 66

Angkasa kini saat ini tengah berada di rumah Ciko. Cowok itu sejak tadi mondar-mandir tidak jelas. Sedangkan, teman-temannya hanya bisa melihat Angkasa.

Ciko berdecak," An! Sumpah daripada lo mondar-mandir gak jelas, mending lo bersihin rumah gue kan ada faedahnya," ucapnya sambil terkekeh.

Angkasa pun langsung memberi tatapan tajam ke arah Ciko. Masih sempatnya Ciko bercanda dengannya.

"Serem amat An. Hati-hati tar matanya copot," celetuk Ciko.

Plak!

Banyu pun menjitak kepala Ciko dengan keras. Ciko hanya bisa meringis sakit sambil mengelus kepalanya.

"Banyu jahat," ucap Ciko dramatis.

"Lo mau diterkam sama Angkasa?" Tanya Banyu pada Ciko.

"Ya enggak lah! Kalo babang mati. Tar siapa yang hidupin istri-istri babang,"

"Cik kayanya lo belum puas dihukum sama kita ya?" Bima melirik Ciko dengan tajam. Ia berfikir kalo Ciko akan tobat dan berubah sikapnya ternyata tidak sama sekali.

"Heh! Harusnya gue itu minta ganti rugi sama kalian!"

Niko mengerutkan kening," ganti rugi apaan?"

"Temen biadab lo semua! Lo semua nyeburin gue ke danau kampus, dan lo semua tau apa yang terjadi sama gue?"

Bagas mengangkat bahu acuh," gak tau, kita semua kan langsung ninggalin lo disana," jawabnya santai.

"Sepatu gue yang masih kredit ilang!!!!"

"Ha?"

"Sepatu yang kemaren itu masih kredit! Tinggal 2 bulan lagi lunas!"

"Dan dengan bangsatnya lo semua nyeburin gue kedanau! Sepatu gue jadi ilang!!" Ujar Ciko kesal.

"Yaelah sepatu kredit doang ini Cik," ucap Bima.

"Wah! Songong ni bocah! Itu kan berharga buat gue!"

"Gue lebih baik pake barang kredit tapi punya gue sendiri! Daripada gue pake barang mahal tapi hasil pinjem sama orang lain,"

Seketika teman-temannya pun bertepuk tangan sambil menggeleng kepala.

"Seumur-umur gue bertemen sama lo. Baru kali ini ada ucapan lo yang bener Cik," ucap Bima yang terus bertepuk tangan.

"Gue rasa Ciko hari ini makanannya yang bergizi jadi otaknya bagus," ucap Bagas.

"Kenapa giliran nistain gue mulut lo semua kayanya licin banget!!" Ucap Ciko kesal," kayanya gue selalu jadi bahan bully mulu! Coba jangan gue terus! Sekali-kali Angkasa kek! Bima kek! Rayi kek! Jangan gue terus!"

"Muka lo muka yang cocok buat dibully Cik," balas Banyu.

"Sialan lo semua!"

"An lo cerita kek! Daripada lo mondar-mandir gak jelas dirumah gue," ucap Ciko.

Angkasa menghela nafas," cewe lebih bagus diajak ke mall apa ke taman? Atau ke pasar malem?" Tanya Angkasa sambil menatap satu per satu teman-temannya.

Niko mengerutkan kening," siapa yang mau lo ajak? Rasi?"

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang