Eshal baru saja sampai di kampus. Ia datang terlalu awal. Tp sepertinya teman-teman kelasnya sudah ada yang datang.
Saat melangkah masuk, mata Eshal menatap seseorang yang berada di dalam kelasnya. Dia duduk di tempat yang biasanya Eshal duduki. Di paling depan.
Eshal berusaha biasa saja dan melangkah masuk. Lalu ia memilih untuk duduk di bagian ujung tanpa memedulikan keberadaan orang itu.
"Kenapa lu duduk disitu?" Tanyanya.
"Emang harusnya dimana" jawab Eshal santai.
"Bukannya tempat lu disini?" Tanyanya lagi.
"Gimana gw bisa duduk kalo lu duduk disitu kak" kata Eshal santai pada Ali.
Ali berdiri dan duduk di bangku yang lebih dekat dengan Eshal. Ia duduk disampingnya seraya memainkan ponselnya.
Eshal bisa melihat dari sudut matanya. Ali sedang memperhatikannya dalam diam. Dia bingung mengapa Ali beberapa waktu ini sering mengikutinya.
"Shal" panggil Ali lembut yang membuat Eshal menoleh padanya.
Untuk beberapa saat mereka hanya menatap satu sama lain. Ada sesuatu yang ingin Ali katakan namun hanya berada di hatinya.
Eshal yang memperhatikan Ali, tidak bisa melepaskan pandangannya. Seakan ada yang menariknya dan tidak boleh pergi. Sadar dengan apa yang terjadi di antara mereka, Eshal memalingkan pandangannya ke arah lain.
'Nyebut Cal, jangan kek gini' kata Eshal dalam hati.
"Kenapa?" Tanya Ali. "Kenapa gk mau liat gw?" Katanya lagi.
"Gk papa"
"Lucu" bisik Ali pada Eshal.
Eshal terkejut karena Ali benar-benar berbisik ditelinganya. Lalu laki-laki itu beranjak dari tempatnya dan menuju keluar kelas. Sebelum keluar, ia memberikan sesuatu kepada Eshal.
Eshal memperhatikan apa yang Ali berikan. Sebungkus cokelat dan sebuah bolpoin dengan pita merah yang menyatukannya berada di hadapannya.
"APA TUH SHAL?" Tanya Dana teman sekelasnya seraya menghampiri Eshal.
"Bukan apa-apa" jawab Eshal cepat dan langsung menyembunyikannya.
"CIEEE" katanya heboh. "Ternyata ukhti kita yang satu ini di gebet sama Ali. ALI LOH SHAL, ALIII" lanjutnya semakin heboh pada Eshal.
Eshal mendelik. "Apaan sih enggak" bela Eshal pada Dana.
"Halah sok mahal. Banyak yang ngantri mau jadi cewenya. Tapi sekalinya di tolak sama Ali, udah gk akan ada kesempatan" jelasnya.
"Bodo ah gk peduli"
***
Saat ini adalah keadaan dimana Eshal ingin pingsan seharian. Ya, teman-temannya melakukan wawancara dadakan mengenai Ali.
Kemarin setelah ia dan Maira kembali dari toilet, mereka semua langsung melemparkan beribu pertanyaan pada Eshal. Tetapi Eshal memotongnya dan mengalihkan pembicaraan dengan topik Maira dan Farhan. Alhasil semua tertawa dan melupakan itu.
Tapi memang Maira tidak mau kalah. Dia memulai pertanyaan seputar Ali yang membuat semuanya jadi ingin tahu.
"GIMANA GIMANA?" Tanya Disha paling heboh kalau tentang senior.
"Uwuu, Eshal udah punya nih" sambung Fatma.
"DASAR YA GK BILANG-BILANG KALO DIGEBET" lanjut Fia naik darah.
"Gk gimana gimana. Dah itu jawabannya" jawab Eshal.
"GABISA POKOKNYA CERITA" kata Kyra ikutan.
"Utang cerita nih" sambung Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kapal
Teen Fiction"Kapal tidak dapat berlayar dengan sendirinya. Harus ada nahkoda yang mengendalikannya. Jika tidak, maka anginlah yang akan mengambil alih sesuai yang ia inginkan. Tanpa arah yang menentu." -Kapal-