Part 17

24 3 0
                                    

15 menit setelah bel masuk berbunyi tadi, Bu dewi masuk ke kelas X-TATABOGA 3

"Selamat pagi anak-anaka?" Sapa bu dewi sambil duduk di meja guru.

"Pagi bu" jawab semua anak tataboga 3.

"Siap untuk camping besok?" Celetuk bu dewi.

"Siap!"

"Langsung saja ibu akan bagikan regu untuk acaranya besok, regu yang ibu berikan sudah fiks ya dan tidak bisa di ganggu gugat!" Jelas bu dewi

"Oke Regu satu terdiri dari Aliza, Azka, dito, Fahmi, Arka, natasya , humaira, salwa, iksan, adel

Regu dua yaitu husna, zahra, nisa, wildan, radit, raden, talita, arsilla, juna, eby.

Regu tiganya Fariz, Nadira, naswa, diki, iman, qila, disa, ikbal, samsi, sinta.

"Bu maaf!" Celetuk Dira.

"Ada apa Nadira?" Tanya bu dewi heran kenapa nadira tiba-tiba saja berteriak minta maaf.

"Bu saya boleh pindah regu?" Celetuk nadira lagi.

"Nadira kan tadi ibu sudah bilang regu yang ibu bagikan itu udah fiks dan tidak bisa di ganggu gugat, jadi maafkan ibu ya nadira" jelas bu dewi yang hanya di angguki oleh wajah muram khas dari nadira.

"Ya sudah anak anak, kalian kan suda mendapatkan regu masing-masing, jadi silahkan sekarang runding dengan gugus kalian pilih siapa yang akan menjadi ketuanya, hari ini kalian tidak ada KBM (kegiatan belajar mengajar)".

"Dan perbekalannya nanti wali kelas kalian akan share di grup WhatsApp kelas kalian, besok kita akan berangkat jam 7 pagi kita camping di hutan pinus dekat sini!, yasudah ya ibu permisi dulu" terutu bu dewi.

"Nadira gue pen se regu sama lo!!!" Celetuk Zahra sambil mengeluarkan mata pupy eyes.

"Emangnya lo pikir gue gak mau?!" Sinis Nadira.

"Kita semua sekarang berpencar, di regu manapun kalian, kalian harus bisa jagain satu sama lain" jelas Salwa.

"Dan lo! Lo harus jagain si humaira!" Pekik Dira sambil menunjukan telunjuknya ke arah Arka.

"Lo juga harus jagain si Dira woy!" celetuk humaira sambil menoleh ke arah Fariz.

"Dih males!" Sungut fariz.

"Emang lo pikir gue gak males se-regu sama lo?" Tanya Dira.

"Mana gue tahu, udah lo sini gabung sama regu lo bukan malah keluyuran ke regu orang lain!" Terutu fariz sambil menarik lengan Dira.

Nadirapun terpaksa berkumpul dengan regunya yang tentu saja ada satu orang yang sangat ia benci.

"Siapa yang mau jadi ketua regu?"  Pekik disa.

"Lo aja deh riz" pinta iman sambil memegang bahu fariz.

"Ide bagus!" Pekik disa, ikbal, qila secara serempak.

"Yang lain gimana?" Tanya ikbal.

"Kita ngikut aja!" Pekik sinta yang mewakili semuanya.

"Gue gak setuju!" Celetuk dira.

"Lah kenapa?" Tanya samsi.

"Gue gak mau di ketuai sama orang kek dia!" pekik Nadira.

"Yaudah sana kalo lo gak mau pindah Regu aja sekalian, kalo perlu pindah alam" terutu Fariz.

"Kalo bisa gue udah pindah kali!" Tegas dira.

"Yaudah jan banyak bacot lo!" Tegas fariz yang hanya di anggapi tatapan tajam dari dira.

"Gue doain lo hilang di hutan nanti! Kalo perlu gak bisa pulang sekalian!" Batin nadira yang tidak berhenti melantunkan sumpah serampahnya.

"Wakil ketuanya siapa?" Tanya naswa.

"Lo aja dir, kan lo punya pengalaman jadi waketos!" Pinta diki.

"Gue-" sebelum nadira melanjutkan pembicaraannya sudah tertikung oleh fariz.

"Gak jangan si dira, lo aja dis" pekik fariz yang berharap bahwa disa mau jadi wakil ketua regu mereka.

"Ih gamau gue!" Tolak disa.

"Lo aja deh nas" pinta fariz.

"Gak!" Pekik naswa sambil mengangkat kedua tanganya yang mengartikan dia sudah lepas tangan.

"Udah riz kan gak ada yang mau juga, udah deh si dira aja" bijak ikbal yang mencoba mengakhiri perdebatan teman-temen regunya itu.

"Ck, iya!" Decak kesal dari fariz.

"Yaudah udah selesaikan? Nanti lo dis bikin grup WhatsApp regu kita biar nanti bisa di omongin lagi di grup, sekarang gue harus pergi ada urusan!" Pekik Fariz, yang sukses membuat dira penasaran.

Entah apa yang terjadi dengan nadira saat ini dia selalu saja ingin tahu semua tentang fariz, entah sudah timbul benih benih cinta.

"Gue duluan!" Pamit fariz.

"Gue harus ikutin!"  Batinnya yang sontak membuat gadis itu berdiri dari bangkunya dan berniat untuk mengikuti fariz tapi sebelum dia melangkah niatnya itu kembali di gagalkan oleh zahra.

"Lo mau ikut ke rumah Humaira?" Ajakan dari zahra yang sontak nadira harus mengubur kainginannya untuk mengikuti fariz.

"I-iya gue ikut!" Jawabnya ragu.

"Yaudah ayo" ajak Zahra.

"Gue harus ganti Rok dulu kan gue naik motor!"

"Iya kita tunggu di parkiran.

Nadirapun bergegas menuju Wc untuk sekedar mengganti roknya

Hay author kembali dengan cerita yang makin hari makin pendek😢

Maafya guys pendek, akhir-akhir ini kesehatan Author menurun jadi gak mood buat nulis:(

Maaf ko malah curhatt siiii author:(

Next Part😍

Problematika Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang