Part 20

24 2 0
                                    

Saat ini semua peserta camping SMK PELITA BANGSA telah sampai di tempat tujuan mereka. Tapi berbeda dengan Fariz dan Nadira yang masih asik tertidur pulas di dalam bis.

"Nadira!!!! Fariz!!!" Ungkap bu Adel  yang tidak mendapatkan jawaban dari Nadira maupun Fariz.

Nadira masih saja menutup matanya dan menyenderkan kepalanya ke badan kekar milik Fariz.

"Bangun!!" Teriakan bu Adel yang berhasil membangunkan Fariz dan Nadira.

"Aduh!! Lo ngapain sihhh teriak-teriak sakit kuping gue!!" Pekik Fariz yang masih setia menutup matanya.

"Fariz!!!" Murka Bu Adel.

"Eh ko ibu sih?" Tanya Fariz sambil tersenyum kikuk ke arah Bu Adel

"Terus menurut kamu siapa?!" Pekik Bu Adel yang terus saja memperhatikan dua murid yang sudah membuatnya jengkel.

"Saya kira s-".

"Sudah Fariz, Nadira kalian cepetan turun yang lain udah nungguin kalian, cepet kembali ke regu masing-masing!" Perintah Bu Adel.

"Iya bu!" Jawab Fariz yang langsung menarik tangan Nadira. Mereka segera mengambil barang-barang mereka dan segera turun dari bis.

Fariz Dan Nadira berjalan menuju lapang tempat mereka berkumpul dan memasang tenda, tapi Fariz di buat tanda tanya dengan kelakuan aneh dari Nadira "lo kenapa? Dari tadi diem terus?".

"Perasaan gue gak enak!" Jawab Nadira.

"Ck, gak akan ada apa-apa percaya sama gue!" Pekik Fariz yang berusaha meyakinkan gadis itu.

"Nadiraa!!!!" Teriak disa.

"Lo gabung sama cewek-cewek regu kita, kalo ada apa-apa lo panggil gue aja" ungkap Fariz sambil memberikan carrier milik gadis itu.

"Iya" singkat Nadira sembari berjalan lesu ke arah disa dan yang lainnya.

***

Setelah mereka membuat tenda, dan beristirahat sejenak akhirnya mereka akan memulai acaranya. Dan acara pertamanya adalah mereka akan pergi kehutan untuk menjalan sebuah misi, misi nya yaitu mereka harus mengumpulkan 6 bendera warna Biru

"Kita harus selalu kompak, dan ingat jangan berpencar kita berangkat ber-10 dan kita pulang juga harus ber-10, gue minta kita jangan egois harus saling jaga satu sama lain!" Pekik Fariz selaku ketua regu mereka.

Merekapun segera bergegas menuju hutan untuk mengumpulkan 6 Bendera berwarna biru.

Yang membuat mereka kesusahan adalah mengumpulkannya karena semua regupun sama harus menggumpulkan 6 bendera biru.

"Riz gue cape, istirahat dulu napa!" Pekik Disa.

"Lo mau regu kita kalah? Jangan lemah deh!" Pekik Fariz.

"Heh lo mau bunuh Kita disini? Kita cape!" Pekik Nadira.

"Ck, iya iya kita istirahat dulu" decak Fariz yang di balas dengan senyum kemenangan dari Disa

"5 menit lagi kita jalan kembali!" Terutu Fariz.

"Lo gila? Apaan 5 menit lo nyuruh kita istirahat atau apa si? 5 menit gak akan berhasil ngilangi rasa cape kita!" Pekik Samsi yang mulai emosi dengan tingkah Fariz

Fariz hanya memasang wajah melas.

Fariz berdiri sambil menatap semua teman-temanya "kita lanjutin perjalanan kita" pekiknya enteng.

Yang lain hanya berdecak sebal.

Tiba-tiba Qila memegang kepalanya yang cukup pening dan tersungkur jatuh lemas.

"Aww!" Ringis Qila, yang berhasil membuat Fariz berlari mendekatinya.

"Lo pusing?" Tanya Fariz sambil memegang pucuk kepala gadis itu.

"Iya Riz gue lemes" ucapnya.

"Lo kalo lemes balik aja ke tenda, ga usah ikut kita, guru-gurupun pasti ngerti kok" pekik Fariz Lembut.

"Giliran sama si Qila aja lembut, lah kalo ke gue boro-boro lembut bilang nada rendah aja jarang" batin Nadira.

"Yaudah Riz gue sama si Samsi aja yang nganterin si Qila ke tenda" pekik Iqbal.

"Eh menurut gue keknya ceweknya harus ada yang nemenin si Qila" pekik Fariz sambil mencoba membantu Qila berdiri.

Sinta tiba-tiba berjalan mendekat ke arah Qila "biar gue aja yang nemenin si Qila".

"Yaudah kalian ke tenda dulu, kalo udah gausah nyusul lagi soalnya kan ini udah jauh takutnya kalo kita nunggu kalian balik takut lama" pekik Fariz sambil menuntun Qila ke arah Samsi.

"Terus kalian gimana?" Tanya Iqbal.

"Slow aja kali, meskipun Regu kita gak komplit tapi kita disini bisa tanpa kalian ko" pekik Diki angkuh.

"Dih lo tu" pekik Samsi.

"Udah lah kalian pergi sana, anterin si Qila" celetuk Fariz.

Qila, Samsi, Iqbal dan Sinta pun pergi untuk kembali ke tempat perkemahan tadi, di karenakan kondisi Qila yang tidak memungkinkan.

Nadira hanya melirik bahu ke empat temannya itu yang mulai hilang dari pandangannya.

Nadira tidak sadar Fariz mulai mendekati dirinya "tumben lo diem aja" pekik Fariz.

"Terus maksud lo gue harus teriak-teriak kek gini gitu?" Pekik Nadira sambil teriak teriak keras.

"Syutt! Ini hutan bego!" Pekik Naswa

Nadira berjalan dengan kesal karena masalah yang tadi, ia sangat kesel dengan Fariz yang begitu perhatian dan khawatir kepada Qila.

Fariz berlari mendekati Diri dan mensejajarkan langkahnya "Lo kenapa sih?" Tanya Fariz.

"Menurut lo?!" Tanya dira sambil menarik alisnya sebelah.

"Emmh.. Menurut gue sih lo cemburu" pekik Fariz sambil menaik turunkan halisnya.

"Kenapa dia bisa tau gue cemburu?"  Batin Nadira.

"Udah deh kalo lo cemburu bilang aja napa sih susah amat keknya" pekik Fariz.

"Akhirnyaa!!!!!!!" Teriak Nadira heboh.

"Akhirnya apa?" Tanya Fariz penasaran.

"Akhirnya kita bisa ngumpulin Bendera iniiiii!!!!!" Pekik Nadira.

Memang benar bendera yang mereka kumpulkan telah sepenuhnya mereka kumpulkan.

"Yaudah kita kembali lagi ke tenda" perintah Fariz.

***

Hay Para Reading setia PMC!
Terimakasih ya udah selalu baca cerita auther, dan buat kalian yang suka ngasih saran dan mengkritik auther makasih banyak ya karena kalian auther jadi tau apa yang kurang di cerita auther ini.

My Insta @midawulan_ jan lupa Follow hhe.

Next part ok!😍

Problematika Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang