Saat turun dari mobil nya tiba tiba Nadira di sambut oleh ketosnya.
"Dir kamu gak papa kan kakak takut kamu kenapa napa dir kakak takut hal buruk terjadi sama kamu".
"Ga ko ka Dira ga papa"jawabnya dengan wajah datar.
"Syukurlah Dir padahal kakak takut kamu ke-.."
Sebelum Naufal melanjutkan pembicaraanya Nadira segera berbicara."Maaf ya ka Dira ke kelas duluan"
"Hahaha loba gaya sia mah atuh da Fal" ejek Firman yang dari tadi berdiri di samping Naufal dan Ardi.
Saat mulai memasuki kolidor dan gedung sekolah semua mata tertuju padanya karena gosip yang terjadi di kelas TATABOGA3 kemarin yang menimpa pada seorang wakil ketua osis telah tersebar luas se isi sekolah,dira hanya menunduk dan mencoba menahan air matanya karena dia takut hal kemarin terulang kembali pada hari ini
"Assalamualaikum" Nadira mengucapkan salam dengan wajah yang mencoba menahan air matanya.
"Waalaikumsalam, Dir lo kenapa?"sambut ke 6 sahabatnya itu. Nadira melirik cowok yang sedang duduk di bangku guru dia adalah Fariz.
"Gue takut hal kemarin ke ulang lagi hiks..hiks.. gua takut".
"Dir kita jamin ga akan hal itu terjadi lagi kita janji ga ada satupun orang yang akan nyakitin lo dir" ucap ke 6 sahabatnya itu
Sementara Nadira hanya meningis dan mencoba untuk meyakini perkataan yang sahabat sahabatnya itu ucapkan.
"Assalamualaikum" tiba tiba Bu viona walikelas kelas TATABOGA3 masuk
"Nadira ibu tahu apa yang terjadi kepadamu kemarin, maafkan bu tasya ya sayang dia kan guru baru jadi dia ga tahu apa yang terjadi dengan bangku kosong itu, sekarang kamu duduk di bangku Zahra ya".
"Iya bu ga papa"ungkapnya dan mencoba mengusap air matanya.
"Yeyeye gue bangkunya berdua ada temen curhat gampang nyontek wle" peletuk Zahra antusias.
"Zahra yang ada di pikiranmu hanya nyontek nyontek dan nyontek" teriak Bu viona yang membuat seisi kelas bersorak kepada zahra.
"Gak ngerti sama orang orang yang rusuh kaya kalian huuu" ungkap Zahra dengan memanyunkan bibirnya.
"Sudah sudah ayo belajar" tegas bu viona sambil memukul mukul meja guru.
Kring.......... bel istirahat berbunyi.
"Dir lo mau ke kantin?"ajak Talita dan Husna.
"Kalian duluan aja ke kantinya nanti gue nyusul".
"Iya udah deh kita duluan ya lo kalo ada ada telpon kita aja" ucap Salwa sambil tersenyum.
"Iya makasih ya kalian emang sahabat terbaik gue" ucap Nadira dengan mata yang berkaca-kaca menandakan sebentar lagi dia akan menangis.
"Iya dir ga papa gw juga udah anggap lo dan yang lainya kaya sodara gw sendiri" ujar Humaira dan di ikuti oleh pelukan mereka semua.
"Udah kaya telettubies ya berpelukan hahaha alay" ceplos Fariz.
"Bacot" ucap Zahra.
"Yaudah kita semua kekantin ya" perkataan itu keluar dari mulut hasna yang hanya di balas anggukan dari Nadira.
Setelah mereka makan merekapun langsung kembali ke kelas terkecuali Humaira dan Talita.
"Kalian duluan aja ke kelasnya gua ada urusan, ta temenin gue bentar" ujar humaira dan langsung menarik tangan Talita.
"Kita duluan awas jangan telat sekarang pelajaran guru kiler" ungkap Salwa dengan segera ia membalikan tubuhnya dan mulai berjalan menuju kelas mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/218794160-288-k439725.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Problematika Menjadi Cinta
Teen FictionBagaimana jadinya jika harus berpura-pura mencintai demi menjalankan sebuah misi? Dan bagaimana Akhir misi tersebut? Akankah misi itu berujung gagal? Ataukah berhasil dengan rasa cinta yang muncul dengan secara tiba-tiba? Kuy baca yu🤗