Part 33

14 2 1
                                    

Drett....Drett...

"Kagak ada kerjaan banget nelpon malam kek gini, minta di santet kali ya!" Pekik Nadira bermonolog sendiri ketika melihat layar ponselnya yang memperlihatkan Nama Fariz.

"Dirumah lo kagak ada jam apa? Ini jam 2 riz, demen banget lo ganggu gue!" Kesal Nadira dengan suara orang bangun tidur.

"Lo bisa gak sih kalo ngomong pake titik koma? Udah kaya kereta KRL lo gak bisa ngerem ngedadak!" Ujar Fariz

"Lo mau ngapain sih? Kalo lo mau gangguin gue kan bisa besok riz, ngantuk nih gue!" Ujar Nadira sambil membenarkan posisinya menjadi duduk.

"Ya maaf gue ganggu, sebenernya gue mau cerita dir gue bingung"

"Pintar tingkat dewa ya lo, malem-malem telpon gue hanya buat cerita!" Ujar Nadira kesal.

"Jangan marah dong pacar!"

"Cepet deh lo mau cerita apaan gue mau tidur riz!" Desak Nadira.

"Gue bingung dir, tim basker sekolah kita belum nemuin pemain cadagan buat lomba nanti" Jelas Fariz. Nadira bisa merasakan saat ini Fariz sedang kacau terdengar dari suaranya yang sedikit agak melemah.

"Emang awalnya gak ada pemain cadagan?"

"Ada sih si Diki, tapi lo tau kan si Diki lagi sakit kemarin katanya masuk rumah sakit!" Terutu Fariz. "Terpaksa dir gue harus paksain buat ikut tanding".

"Jangan ngaco deh riz, tangan lo belum sembuh riz, gue gak bakal izinin lo buat main!" Ujar Nadira yang terdengar sedikit agak mengkhawatirkan keadaan Fariz.

"Ciee lo takut gue kenapa-napa ya?"

"So tai lo!"

"Gue gak papa dir gue kuat ko, gue gak mau bikin kepala sekolah kecewa"

"Serah lo kepala batu! Gue udah larang lo kalo lo kenapa-napa gue gak tanggung jawab!" Kesal Nadira

"Ciee khawatir nih!"

"Serah lo dugong, gue mau tidur".

"Mimpi indah sayang nya akoh!" Ujar Fariz.

"Najis, alayers lo"

Nadira hanya terkekeh geli dan memutuskan sepihak pembicaraan mereka

****

Saat ini Nadira tengah berada di Parkiran sekolah dan melihat sekililing dia tidak menemukan motor milik Fariz.

"Ck, si Fariz kemana sih, masa iya jam segini belum datang". Pekik Nadira bermonolog sendiri.

"Gue disini pacar!" Pekik Fariz yang sedang berdiri di belakang tubuh mungil Nadira.

"Lo tuh golongan setan ya? Tiba tiba muncul!" Ujar Nadira sambil membalikan tubuhnya.

"Cieee... Pagi pagi nungguin gue" Goda Fariz.

"Dih PD banget sih Lo, gue mau ngasih tau hari ini Lo harus latihan buat besok!" Tegur Nadira.

Fariz hanya menatap wajah Nadira "besok Lo ikut?"

"Gak males gue kalo harus liat lo lomba pasti ujung-ujungnya Lo kalah" Ujar Nadira sambil tertawa ngakak.

"Gigi lo tuh kek gigi kelinci. Gue pasti menang dir lo percaya sama gue!

"Gak! Percaya sama lo itu musyrik"

Problematika Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang