Part 29

21 2 0
                                    

Bel pulang telah bergema di seluruh penjuru SMK PELITA BANGSA sejak 10 menit yang lalu. Dan semua murid bergegas untuk kembali kerumah masing masing, tapi hal itu tidak berlaku untuk ke 5 orang cewek dan 3 orang cowok cantik yang saat ini bergegas pergi ke Bandara untuk menemui Hasna.

Mereka saat ini tengah di parkiran sekolah.

"Wey cepetan dong van" pekik Talita saat melihat motor milik Silvan mogok.

"Elah acara pake mogok segala ni motor, minta gue bakar!" Samber silvan kesal.

Sedangkan Zahra dan Salwa telah menaiki motor milik Zahra, Fahmi dengan Aliza dengan menaiki motor kesayanganya, sedangkan Humaira menaiki mobil dengan Arka.

"Eh talita silvan, lo mau si Hasna keburu terbang ha? Cepetan lo berdua masuk sini!" Pekik Humaira.

"Tapi motor gue gimana? Gimana nanti kalo ada yang nyuri?" Tanya Silvan.

"Eh bego siapa juga yang mau nyuri motor butut milik lo, cepetan naik!" Pinta Arka dengan menekan klakson mobilnya.

Tanpa pikir panjang Silvan dan Talita berlari ke mobil Arka. Dan mereka segera bergegas pergi ke Bandara. Di tengah perjalan hp Humaira bergetar

Nadira Waketoskuu is calling...

"Kampret si Nadira nelpon" pekiknya Humaira

"Dirigen aja Hum" samber silvan.

"DI REJECT GOBLOK!" pekik Arka murka.

Silvan hanya terkekeh geli "Ya maaf bang adek kan kaga tai".

"Tau woy tauu bukan taiiiiii" pekik Humaira kesal "laun laun aing Darah tinggi da! (Bentar lagi gue kena darah tinggi ini mah)"

Nadira Waketoskuu is calling...

"Hallo" pekik Humaira.

"Hum lo sibuk ga? Temenin gue di rs dong nyokap bokap gue pergi"

"Maaf gue sibuk dir" pekik Humaira.

"Yaudah gpp" pekik Nadira pasrah.

Nadira memutuskan panggilannya dengan Humaira

"Kenapa tu si Dira?" Tanya Arka.

"Dia minta di temenin di Rs nyopak bokapnya pergi" jelas Humaira yang hanya di angguki oleh semua.

Tak lama mereka sampai di salah satu Bandara di kota Bandung, dan merekapun langsung memarkirkan kendaran mereka.

"Gue kepikiran si Dira, kasian dia gatau apa yang terjadi sama kita" pekik Zahra "apa gue kasih tau aja?" Sambung nya.

"Jangan bego!" Murka Fahmi.

"Tapi gue kasian sama dia mi gu-"

Arka, Humaira, dan yang lainnya pun bergegas pergi meninggalkan Zahra di Parkiran

"Ih!" Ujar Zahra yang mulai sadar bahwa dia telah di kacangi oleh teman-temannya.

"Gak ada akhlak kalian! Teman laknat!" Teriak Zahra semakin menjadi-jadi.

"Wey lo mau ikut kagak?" Tanya Aliza.

"Ck, tungguin napa!" Decak Zahra.

Mereka berjalan menuju Gedung bandara. Dan berusaha mencari keberadaan Hasna.

"Lo telpon aja dah si Hasna sal biar cepet!" Ujar Talita.

Tanpa A I U E O Salwapun langgung menggubungi Hasna "gak aktif!" Pekiknya.

"Terus ini mau gimana? Kita gak bisa masuk ke dalam kan kita gak punya tiket!" Pekik Fahmi.

"Gimana dong?" Pekik Humaira.

"Lo coba telpon lagi" pekik Zahra.

"Masiiihhhh gak aktif!" Pekik Salwa.

Ketika Talita membalikan tubuhnya dia dapat melihat seseorang yang saat ini sedang dia cari.

"Hasn-hasna!" Pekik Talita sambil berlari mendekat ke arah Hasna dan memeluk Hasna. Sontak mereka semua melirik ke arah Talita yang sedang memeluk Hasna.

"Gue belum siap pisah sama lo ta, hiksss!" Pekik Hasna sambil berusaha tegar dan mendekap sahabatnya itu.

"Hasna!" Teriak Humaira, Aliza, Zahra berlari memeluk Hasna dan mereka semua berpelukan sambil menangis untuk menutup kesedihan perpisahan mereka.

Salwa masih berdiri tepat di samping Arka, Silvan dan Fahmi. Dia masih setia menatap Hasna dengan air mata yang tidak bisa di bendung lagi.

Hasna melepaskan pelukannya dan menatap Salwa nanar. Air matanya seakan berbicara bahwasannya gadis itu tidak ingin berpisah dengan sahabat-sahabatnya.

Salwa tersenyum sangat lepas ke arah Hasna dan kakinya sedikit berjalan mendekat ke arah Hasna. Air matanya semakin berjatuhan ke lantai Bandara.

Hasna sedikit berlari dan memeluk Salwa erat.

"Lo jahat na lo jahat, hikss!" Ungkap Salwa sambil memukul ringan bahu Hasna

"Lo jahat na, kalo lo emang nganggap gue sahabat lo pasti gak akan ninggalin gue. Lo jahat hikss lo hikssss jahat!" Pekik Salwa sambil memeluk Hasna erat.

"Lo jahat. Lo tega sama gue na lo bukan Hasna yang gue kenal, hikss!"

Fahmi, Arka, Silvan hanya menunduk dan dapat merasakan kesedihan Salwa.

Humaira, Aliza, Zahra, Talita hanya menangis.

"Maafin gue maaf, Hiksss!" Ungkap Hasna sambil melepaskan dekapan Salwa

"Lo gak perlu minta maaf, lo sahabat gue sampai kapanku akan tetap menjadi sahabat gue!" Pekik Humaira.

"Makasih ya lo udah jadi sahabat terhebat gue!" Pekik Aliza.

"Lo sahabat terbaik gue, meskipun gue yakin di sana lo bakalan nemuin sahabat yang lebih dari kita!" Pekik Talita.

"Doa terbaik gue selalu menyertai langkah lo!" Ujar Salwa sambil mengenggam tangan Hasna.

"Gue bakalan rindu sahabat laknat kaya lo!" Pekik Zahra.

Hasna berjalan sambil menyeret kopernya, dan menghadap ke 3 cowok di hadapannya.

"Arka, Silvan gue mohon lo harus jagain Humaira dan Talita, lo berdua harus sayangin mereka lo berdua jaga mereka dan hargai mereka sebagai pacar kalian" pekik Hasna. Silvan Dan Arka hanya tersenyum nanar ke arah Hasna.

"Dan buat lo, gue mohon lo harus jaga sahabat-sahabat gue, gue percaya sama lo!" Ujar Hasna sambil menepuk nepuk bahu Fahmi.

Hasna menatap sabahatnya satu-persatu "Gue pamit ya, makasih untuk kisah di SMK nya, gue bahagia pernah kenal sama kalian semua, gue bangga punya sahabat kaya kalian!".

Hasna berjalan dan menyeret kopernya sesekali dapat terlihat bahu Hasna bergetar dapat menandakan bahwa Hasna menangis.

"Hasnaaa!" Teriak Salwa dan langsung berlari menghampiri Hasna.

"Hasna plis Hiksss!" Ujar Salwa sambil terisak.

"Maafin gue sal, gue harus terbang sekarang" pekik Hasna.

Humaira mendekatkan dirinya ke arah Salwa dan menahan tubuh Salwa agar tidak menahan Hasna pergi.

Hasna kembali berjalan dengan rasa berat di hatinya

"Lepasin gue hum, hikss!" Perontal
Salwa

"Lo harus terima keputusan nyokap bokapnya Hasna sal" pekik Humaira.

"Gue gak mau dia pergi, hiksss"

"Kita disini juga gak mau sal!" Pekik Zahra

Hasna dapat terlihat di lobby Bandara dia sudah mulai masuk ke kabin pesawat.

Dan tak lama pesawat yang di tumpangi oleh Hasnapun lepas Landas.




Gimana cerita di Part ini? Maaf ya kalo gak jelas ceritanya. Dan maaf author baru Up soalnya sibuk:(

Next Part😍

Ig@midawulan_

Problematika Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang