part 15

29 1 0
                                    

Setelah hampir 3 jam mereka belajar akhirnya waktu yang di tunggu-tunggupun tiba, bagaimana tidak di tunggu bel pulang adalah tanda kebebasan untuk semua pelajar.

"Dir lo mawa mobil?" Tanya aliza.

"Bawa" jawabnya sambil memasukan buku-bukunya kedalam tas.

"Gue nebeng ya, gue gak bawa motor soalnya hehe" jelas aliza sambil menatap dira.

"Oh boleh sans aja kali" jawab dira sambil menggendong tasnya.

"Gue duluan" jawab salwa.

"Yo hati-hati lo" pekik humaira

"Hum lo pulang bareng siapa?" Celetuk dira.

"Sendiri gue bawa mobil" jawabnya cuek.

"Kirian bareng si arka" celetuk aliza

"Enggak dia lagi latihan basket kan sebulan lagi lomba" jelas humaira sambil merapikan bajunya.

"Mereka latihan?" Tanya dira tiba-tiba.

"Hm" singkat humaira. Yang sontak membuat dira lari menuju lapangan, entah apa yang mebuat gadis itu sangat bersemangat untuk melihat fariz berlatih.

"Wey katanya mau pulang!" Teriak aliza.

"Udah lo pulang bareng gue aja" ajak humaira sambil merangkul bahu aliza.

"Kan kita gak searah" ungkap aliza.

"Tenang aja kali, gue anterin sampe rumah lo, kalo bisa sampe kamar lo!" Jawab humaira sambil mengangkat alisnya.

"Haha bisa aja lo, emangnya lo gak mau liat atau semangatin si arka latihan?" Tanya aliza penasaran.

"Kalo gue ke lapang liat mereka latihan, entar yang ada gue di usir" jelas humaira.

"Loh ko di usir?" Tanya aliza polos."

"Iya lah kan si arka paling gak suka liat gue pulang sore" jawabnya

"Ohh" jawab aliza hanya beroh ria.

"Yaudah yo ah kita pulang" ajak humaira.

"Eh tapi si dira gimana?" Tanya aliza sambil menatap mengangkat alisnya.

"Ck, dia kan udah gede bisa pulang sendiri.

"Yu ah nanti keburu sore" pekik humaira.

***


Dira berlari menuju lapang, entah apa yang terjadi tapi yang pasti saat ini kakinya seolah olah mengajak dira untuk ke lapangan.

"Tu anak kenapa lari-lari?" Tanya arka yang hanya di jawab oleh bahu acuknya fahmi.

"Riz!!" Teriak arka yang sontak membuat fariz menghentikan aktifitasnya.

"Apa?!" Teriak fariz yang semakin mendekatkan dirinya ke arah arka.

"Noh si dira lari-lari di lorong" pekik arka sambil menunjuk ke arah dira.

Refleks farizpun mendekat ke arah dira. "Lo kenapa lari-lari?" Tanya fariz.

"Gue mau ngawasin kalian latihan" pekik dira watados.

"Lo pulang aja deh kita bakalan lama latihannya" pekik fahmi dingin.

"Eh lo siapa nyuruh-nyuruh gue pulang? Terserah gue dong mau pulang kapan juga" protes dira.

"Ck, terserah lo aja" cerocos fahmi.

Problematika Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang