5. Tak terduga

1.2K 154 20
                                    

Happy Reading

.

.

.

"Kau mencari siapa, Mingyu-ssi ?" tanya Kim Rowoon ketika Mingyu baru saja masuk kedalam kelas, namun tak menemukan seseorang yang tengah dicarinya.

Mingyu tak mempedulikan perkataan pria yang lebih tinggi darinya itu. Kedua matanya masih menelusuri setiap sudut kelasnya dan tetap tak nenemukan Jeon Wonwoo. Bahkan Mingyu tak melihat tas milik teman sebangkunya itu. Secepat itukah Wonwoo pergi ? Sebenarnya apa yang telah terjadi padanya ? Bukankah sebelumnya saat di perpustakaan Wonwoo terlihat baik dan tidak menunjukkan kemarahannya seperti tadi. Ah ataukah seseorang tengah mengusiknya ?

Grep.

Cekalan pada lengannya sukses membuat Mingyu menatap sang lawan bicara yang tadi diabaikannya,"__kau mencari pembunuh itu bukan ? Sudah aku katakan sebaiknya kau menjauhinya. Lihatlah bahkan sekarang kau kesulitan hanya karena dia !" sekarang Mingyu merasa jika nada bicara teman sekelasnya yang terus menyuruhnya untuk menjauhi seseorang bernama Wonwoo ini sedikit meninggikan suaranya, hingga membuat beberapa temannya menatap kearah dirinya berpijak.

"Aku tidak peduli. Karena aku yakin jika Wonwoo bukanlah pembunuh seperti yang kalian katakan ini. Kalian mengatai Wonwoo pembunuh, apakah kalian pernah melihat langsung kejadian dimana Wonwoo membunuh itu ? Tidak bukan ?" balas Mingyu membuat cekalan pada lengannya mengendur. Mingyu merasa jika Rowoon sedikit terusik dengan perkataannya ini.

Flashback

"Kumohon Mingyu-ssi jangan melibatkan dirimu hanya karena masalahku. Aku tidak ingin lagi mempersulit orang lain. Cukup hanya aku. Bisakah kau melakukannya ?"

Mingyu terdiam kaku. Suara lirih Wonwoo membuatnya tak tega. Dapat Mingyu lihat jika sekarang Wonwoo merasa frustasi sekaligus ingin menyerah dengan apa yang telah terjadi padanya, "__seperti yang mereka katakan jika aku ini seorang pembunuh. Pembunuh temannya sendiri. Aku bisa saja membunuhmu, Mingyu-ssi. Jadi sebaiknya kau tidak terus mengusikku atau mendekatiku."

"Aku tidak percaya dengan apa yang mereka katakan. Aku yakin jika kau dijebak, Wonwoo-ya. Kau anak yang baik dan tidak mungkin senekad itu."

"Rasanya aku ingin mati."

Kedua mata Mingyu membelalak lebar ketika telinganya tidak sengaja mendengar kalimat menyakitkan yang keluar dari mulut Wonwoo. Meskipun kalimat itu dikatakan begitu kecil seperti hembusan angin, namun Mingyu masih dapat mendengarnya dengan baik. Tunggu ! Jangan katakan jika sekarang Wonwoo akan menyerah dengan hidupnya yang terus mendapatkan pembullyan ini ? Apa yang harus ia lakukan sekarang ?

Mingyu langsung menarik lengan Wonwoo dan menatap kedua mata sang teman dengan sorot mata yang sulit diartikan, "Kau menyerah dengan hal seperti ini ? Apakah kau tidak ingin membuktikannya terlebih dahulu kepada mereka jika kau bukanlah pembunuh ? Atau kau tidak ingin nama baikmu kembali, Jeon Wonwoo-ssi ?"

Wonwoo dengan sekuat tenaga melepaskan cekalan tangan Mingyu pada lengannya. Sorot kedua matanya kembali memancarkan kemarahan ketika Mingyu terus saja berkata seenaknya tanpa memikirkan bagaimana perasaannya selama ini, "Kau pikir aku tidak berusaha ? Ya. Selama ini aku terus berusaha untuk meyakinkan mereka dan tidak terus mengataiku pembunuh ! Tapi apa yang aku dapatkan ? Mereka tetap sama dan tidak peduli padaku."

Tanpa sadar Wonwoo mendorong tubuh Mingyu hingga punggungnya mengenai tembok toilet, "__kau memang tidak akan mengerti dengan apa yang terjadi, Kim Mingyu-ssi."

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang