6. Batas kesabaran

1.3K 156 20
                                    

Disarankan untuk membaca sembari mendengarkan lagu SUPER JUNIOR K.R.Y yang berjudul 할수없는 일 (I Can't)

-Sebagai lagu Tema dari Fanfiction ini-
.

.

.

Happy Reading

.

.

.

Setelah kesalahpahaman antara dirinya dan Mingyu di toilet sekolah tadi, Wonwoo memutuskan untuk pergi dari sekolah dan tentunya setelah mengunjungi kepala sekolah. Wonwoo telah memikirkannya dengan matang atas keputusannya ini. Tidak mudah untuk terus bertahan dalam keadaan yang menyakiti dirinya. Lee Jin Hyuk benar jika dirinya tidak seharusnya bersekolah disekolah sana, seharusnya ia mendekam dipenjara seperti yang diharapkan banyak orang.

Pembunuh seperti dirinya bisa apa ? Selain hanya pasrah menerima perlakuan tak menyenangkan dari banyak orang kepadanya. Walaupun sebenarnya ia bukanlah pembunuh dan tidak pernah melakukan hal yang seperti itu. Bagaimana ia tega membunuh sahabatnya sendiri ? Bahkan sahabatnya itu adalah sahabat terbaiknya yang selalu ada untuknya. Bodohnya ia yang tidak bisa menghentikan aksi sahabatnya hingga membuatnya merenggang nyawa tepat dihadapannya.

Seandainya ia bisa menghentikannya, mungkin ia tidak akan seperti ini. Hidupnya sangatlah tidak adil. Dirumah ibunya selalu saja menambah luka pada fisik dan batinnya, ditambah dengan tuduhan seperti ini membuat kesabarannya tengah benar-benar diuji. Tunggu ! Bukankah kesabaran manusia ada batasnya ? Mungkin beberapa bulan dan tahun ia bisa melewatinya dengan lapang dada, tetapi sekarang ? Rasanya kesabaran itu tak ada artinya lagi.

Flashback

"Apa keputusanmu ini tidak bisa dipikirkan kembali, Wonwoo-ya ? Kau akan bersekolah dimana dan bahkan sekolah inilah yang bisa menerimamu setelah tuduhan itu. Coba kau pikirkan kembali hem. Kau tidak ingin mengecewakan ibumu bukan ?"

"Tanpa mengecewakanpun eomma akan tetap membenciku dan menyiksaku seperti keinginannya." batin Wonwoo dengan dada yang begitu sesak.

"Saya akan pergi jauh, Songsaengnim. Terima kasih atas kebaikanmu dan maaf jika keputusan saya ini menyakitimu."

"Dibajumu ada bekas darah. Apakah kau menjadi korban bully ? Tolong jawablah yang jujur dan katakan siapa murid yang membullymu."

Wonwoo menegakkan kepalanya sembari menatap sang kepala sekolah yang juga menatapnya seolah meminta penjelasan darinya, "Jika semua murid yang bersekolah disini adalah pelakunya, apa yang akan Songsaengnim lakukan ? Tidak ada yang bisa Songsaengnim lakukan bukan ?"

Flashback End

Malam ini ketika mentari telah menyembunyikan wujudnya, Wonwoo masih asik berada ditaman dekat dengan sungai yang mengalir cukup deras. Udara dingin telah menusuk ke pori-pori kulitnya, namun ia terus mengabaikannya seolah rasa dingin itu tak menganggunya sama sekali. Tempat ini begitu membuatnya tenang dan juga sedikit melupakan satu persatu beban pikirannya. Keputusan tentang keluarnya dirinya dari sekolah itu membuatnya sedikit lega, tentunya ia tidak akan lagi merasakan bagaimana sakitnya dari pembullyan yang dialaminya.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang