Happy Reading
.
.
.
Bel istirahat pertama baru saja berdering. Setelah kepergian sang pengajar, Wonwoo segera bangkit dari posisi duduknya dan langsung menarik lengan Mingyu untuk menyuruh keluarga barunya itu mengikutinya. Pikiran pria bermata rubah itu kalang kabut yang terus dihantui oleh perasaan marah sekaligus kesal. Hari ini adalah hari pertama Wonwoo kembali menginjakkan kakinya di sekolah yang tidak ingin ia kunjungi sisa hidupnya. Tentunya dengan identitas barunya sebagai Kim Wonwoo bukan Jeon Wonwoo.
Masih ingat dibenaknya ketika dirinya berjalan dari gerbang sampai koridor sekolah banyak pasang mata yang menatap kearah dirinya bersama Mingyu. Ya, mereka berjalan saling beriringan dengan Mingyu yang mencoba menghalangi tubuh Wonwoo agar terjauh dari tatapan kebencian dari para murid di sekolah ini. Namun tetap saja Wonwoo tahu dan merasakan bagaimana tatapan yang masih sama itu melukai perasaannya. Sampai pada tahap dirinya harus kembali berkenalan di depan kelasnya layaknya anak baru, tanpa sengaja Wonwoo melihat seseorang yang paling ingin dihindarinya itu menatapnya seolah memberi kejutan.
Mingyu tidak tinggal diam. Ia mencoba melepaskan lengannya yang dicengkram oleh Wonwoo, sayangnya usahanya sia-sia. Tenaga Wonwoo begitu kuat sampai Mingyu merasa tidak bisa melepaskan diri dari Wonwoo. Tak lupa juga tatapan penuh tanda tanya yang diberikan oleh para murid disana. Ingin rasanya Mingyu meminta tolong kepada mereka, tetapi Mingyu urungkan niatnya sebab mereka menatap Wonwoo sama seperti beberapa bulan yang lalu. Mingyu benci akan hal itu.
Wonwoo melepaskan lengan Mingyu cukup kasar sembari menghempaskannya. Kedua matanya memancarkan aura tak menyenangkan. Wonwoo menatap Mingyu seperti beberapa bulan yang lalu ketika Mingyu mencoba untuk mendekatinya dan mengajaknya untuk berteman. Sekarang Mingyu dibuatnya bingung, pasalnya pagi tadi Wonwoo baik-baik saja dan bahkan masih sempat bercanda dengannya. Tak lupa juga senyuman tulusnya yang jarang sekali diperlihatkan kepada orang lain.
Tetapi sekarang mengapa seperti ini ? Bukankah selama perkenalan tadi berjalan dengan lancar, meskipun teman-teman sekelasnya langsung memberikan komentar jahat kepadanya. Ah apakah karena itu ? Tapi mengapa harus semarah ini, bahkan Wonwoo biasanya akan diam tak mempedulikan bagaimana mereka menilai dirinya. Sungguh Mingyu teramat sangat bingung, lihatlah kedua mata tajam itu yang sangat Mingyu benci.
Beberapa menit keduanya menghabiskan waktu saling diam dan tak ada yang berani memulai pembicaraan. Mingyu ingin sekali bertanya kepada Wonwoo alasan mengapa pria bermata rubah itu semarah ini padanya, tapi ia takut. Takut Wonwoo akan bertambah marah atau lebih parahnya akan memukulnya. Mingyu yakin jika sekarang Wonwoo sangat kesulitan meredam emosinya dan selalu melampiaskannya kepada sekitarnya.
"Kau---kenapa kau tidak memberitahuku jika ada murid pindahan dikelasmu, Kim Mingyu ?" ujar Wonwoo membuat Mingyu tersadar dan baru tahu jika ternyata alasan kemarahan Wonwoo hanya karena murid pindahan itu. Memang siapa dia dan apa hubungannya dengan Wonwoo ?
Mingyu menghembuskan napasnya kasar dengan melipat kedua tangannya didepan dada sembari kedua matanya tak hentinya menatap kearah Wonwoo. Keduanya saling memberikan tatapan tajam yang sudah jelas jika ada yang melihatnya, mereka akan mengira jika keduanya akan bertengkar hebat. Apalagi keduanya sama-sama pria yang sudah jelas selalu bermain fisik. Namun kenyataannya Mingyu maupun Wonwoo tak seperti itu.
"___seharusnya kau memberitahuku, Kim." tambah Wonwoo merasa ocehannya tadi tak digubris oleh Mingyu. Tentu saja ia bertambah kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]
Fanfiction[OPEN PRE-ORDER TANGGAL 1-7 SETIAP BULANNYA ] Dia tidak mengerti mengapa kehidupannya berbeda. Ada luka yang terus berulang tanpa tahu dengan apa ia dapat mengobatinya. Luka batin saat dimana ia dikucilkan, diabaikan, sampai tak diharapkan. Dia san...