Happy Reading
.
.
.
"Ssaem..." panggil Mingyu kepada seseorang yang tengah menata beberapa buku diatas mejanya.
Sang wali kelas yang Mingyu panggil menoleh dengan tatapan bingungnya. Pasalnya anak didik yang masih menjadi murid barunya ini sangat jarang sekali mengunjunginya seperti sekarang ini, "Oh Mingyu-ya ada apa ? Duduklah."
Mingyu dengan cepat menurut dan mendudukkan tubuhnya dikursi yang berhadapan dengan sang guru langsung. Sesekali ia mencuri pandang kepada guru sekitar yang tengah memperhatikannya. Ia memang salah mengunjungi sang guru di waktu yang tidak tepat. Tapi ya mau bagaimana lagi ? Ia sudah terlalu penasaran dengan apa yang baru saja didapatkannya. Bagaimana ia bisa diam jika bersangkutan dengan Jeon Wonwoo ? Apalagi dengan Wonwoo yang tiba-tiba pergi tanpa mengatakan sepatah katapun mengenai hal ini.
Mingyu menghembuskan napasnya sebelum ia bertanya tentang yang tengah dipikirkannya. Ia tidak ingin salah berkata dan berharap jika gurunya ini mau menjelaskan perihal pengunduran diri Wonwoo yang bersekolah di sekolah ini, "Mengapa semua murid disini mengatakan jika Wonwoo sudah tidak bersekolah disini lagi, ssaem ? Apakah benar dengan yang dikatakan mereka bahwa Wonwoo tak lagi bersekolah disini ?"
"Memang benar Wonwoo sudah tak bersekolah lagi disini, Mingyu-ya. Ssaem bahkan sudah mencoba membujuknya untuk tidak mengundurkan diri dari sekolah, tetapi dia sangat keras kepala. Kau pasti sangat kecewa dengan keputusannya bukan ? Apalagi dia adalah teman sebangkumu."
Sesaat Mingyu terdiam, "Wonwoo adalah korban pembullyan. Bodohnya aku yang tidak bisa melindunginya dan malah diam seperti orang bodoh. Dia pasti sangat menderita selama ini hingga membuat keputusan seperti ini."
"Kau mengetahui hal ini ?" bisik sang guru tidak ingin rekan kerjanya yang lain mendengat pembahasan tentang Wonwoo bersama Mingyu. Tidak hanya murid disini saja yang tidak menyukai Wonwoo, tetapi sebagian guru disini sama saja dengan mereka. Tak jarang mereka juga selalu mengerjai Wonwoo dengan hal yang keluar dari pelajaran seperti menyuruhnya ini dan itu.
Mingyu mengangguk mantap dan mungkin saat ini adalah waktu yang tepat untuk membeberkan bagaimana sikap murid disini kepada Wonwoo, "Mereka selalu membully Wonwoo dan bahkan terakhir kalinya mereka membuat Wonwoo terluka. Aku sungguh tidak mengerti dengan yang dilakukan oleh mereka, padahal aku yakin jika Wonwoo adalah korban disini dan bukan pelaku pembunuhan. Aku juga yakin jika Wonwoo selalu mendapat perlakuan kasar dari keluarganya, terbukti dari terakhir kali aku melihat wajahnya yang penuh dengan luka."
"Apa kau tahu siapa murid yang setiap hari membully Wonwoo ? Dan ya ssaem tahu ketika terakhir kali Wonwoo mengatakan jika dirinya tidak diterima oleh keluarganya juga sering kali mendapatkan perlakuan tak adil."
"Lee Jin Hyuk orang yang hampir setiap hari membully Wonwoo. Ssaem pasti tidak dapat melakukan apapun, terlebih dia adalah anak dari pemilik sekolah. Wonwoo sangat menderita bahkan dia mencoba mengakhiri hidupnya sendiri dan ya aku tidak sengaja menemukannya di Rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri."
"Bagaimana bisa ? Lalu sekarang bagaimana keadaannya ?"
"Dia seperti mayat hidup dan tidak memiliki tujuan hidup. Aku akan menjaganya dan membujuknya untuk kembali bersekolah, ssaem. Dan mengenai orang tuanya, bolehkah aku meminta alamat rumahnya ? Aku hanya ingin mengunjungi orang tuanya dan memberitahu keadaan Wonwoo kepada mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]
Fanfiction[OPEN PRE-ORDER TANGGAL 1-7 SETIAP BULANNYA ] Dia tidak mengerti mengapa kehidupannya berbeda. Ada luka yang terus berulang tanpa tahu dengan apa ia dapat mengobatinya. Luka batin saat dimana ia dikucilkan, diabaikan, sampai tak diharapkan. Dia san...