17. Tak lagi sama

835 111 16
                                    

Happy Reading

.

.

.

Telah lebih dari satu bulan lamanya seorang anak yang bernama Jeon Wonwoo pergi dari rumah megahnya. Rumah yang selalu ditemani oleh teriakan itu nampak begitu sepi dan tak lagi terdengar suara penuh kesakitan. Masih ingat dibenak mereka yang bekerja dirumah tersebut, betapa pasrahnya anak remaja itu ketika tangan halus milik sang ibu mengenai tubuhnya dengan sangat keras. Bahkan sampai menyisakan luka yang teramat menyakitkan.

Seperti pagi di satu bulan terakhir tanpa Tuan Muda yang bersikap dingin, suasana pagi di rumah tersebut nampak begitu sepi dan sunyi. Tidak ada yang sibuk menyiapkan sarapan untuk sang Tuan Muda, yang ada hanya sarapan untuk Nyonya besar mereka. Ya, Nyonya Kim nampak bersikap biasa saja setelah kepergian Wonwoo. Wanita cantik itu tidak pernah mencarinya dan tidak ada niatan untuk mencarinya.

Katakan saja bahwa ia adalah seorang ibu yang sangat kejam. Mereka diluar sana yang berstatus seorang ibu akan langsung mencari anak kesayangannya ketika tak mendapati sang anak dirumahnya. Yang dialami Nyonya Kim justru bukan satu atau dua hari, sikapnya ini justru mengundang penuh minat dari pekerja yang bekerja dirumahnya. Ahjumma Han bahkan tak hentinya bertanya ataupun mencari keberadaan Wonwoo, walaupun hasilnya nihil.

Bukannya mencari keberadaan sang anak, justru Nyonya Kim menyibukkan diri dengan bekerja. Sampai beberapa hari tidak pulang kerumah. Apa yang dilakukan Nyonya Kim ini seolah tidak peduli dengan sang anak. Tidak ada rasa khawatirnya sebagai seorang ibu yang telah melahirkan seorang anak. Wonwoo benar-benar tidak beruntung sebagai anak dari seorang Nyonya Kim.

Ahjumma Han memberikan Nyonya Kim segelas air putih dan meletakkannya dimeja makan tempat sang majikan tengah menyantap sarapan paginya. Nampak Nyonya Kim sibuk dengan ponselnya dan tak terusik oleh kehadirannya. Tanpa sadar Ahjumma Han merasa sedih ketika melihat sang majikan yang bersikap tenang dan tak peduli kepada anaknya yang hilang setelah satu bulan lamanya.

"Wonwoo-ya bahkan kepergianmu tak berpengaruh kepada ibumu. Ibumu justru bersikap tenang dan tidak peduli padamu. Mengapa nasibmu seperti ini, nak." jerit batin Ahjumma Han betapa ia sedih dan kehilangan sosok Wonwoo yang telah ia anggap seperti anaknya kandungnya sendiri. Seandainya ia tahu keberadaan Wonwoo, mungkin ia akan mengajak remaja malang itu untuk tinggal dirumahnya. Daripada tinggal diluaran sana yang tidak menjamin keselamatan hidupnya.

Sadar akan kehadiran Ahjumma Han, Nyonya Kim segera memasukkan ponselnya kedalam tas kerja. Ia memandang Ahjumma Han dengan penuh tanda tanya, "Ada apa Ahjumma ? Jika kau menanyakan keberadaan Wonwoo, jawabannya akan tetap sama. Dia tidak akan lagi kembali kerumah ini." ucap Nyonya Kim begitu tenang dan setelahnya ia mengambil gelas yang berisi air putih itu. Ia meneguknya dengan pelan.

Ahjumma Han mengeratkan pegangannya pada nampan yang dibawanya. Mengapa harus selalu jawaban itu yang didengarnya ? Apakah tidak ada kata lain yang dapat membuat dirinya tenang dan bernapas lega ? Sungguh ia merasa sakit hati juga merasakan apa yang tengah Wonwoo rasakan. Seperti inikah sakit yang selalu Wonwoo rasakan setiap harinya dirumah ini mengapa rasanya sangat menyakitkan.

"Ahjumma aku akan selalu baik-baik saja meskipun suatu hari aku tak kembali ke rumah ini. Aku dibesarkan olehmu dan ya aku sudah menganggapmu sebagai ibu kandungku sendiri. Jika bisa memilih, aku ingin menjadi anakmu dan terlahir dari rahimmu. Kau bahkan lebih menyayangiku ketimbang dengan ibu kandungku sendiri dan kau lebih tahu bagaimana aku sebenarnya."

Dadanya bertambah sesak ketika kalimat yang pernah dikatakan oleh Wonwoo terngiang di telinganya. Masih ingat dibenaknya bagaimana putus asanya Wonwoo akan hidupnya yang semakin berat untuk dilalui. Mungkinkah sekarang Wonwoo telah menyerah akan hidupnya dan benar-benar tidak akan pernah kembali lagi ke rumah ini ? Haruskah ia mengikhlaskan kepergian Wonwoo dan berhenti mencarinya ? Jikapun Wonwoo tidak selamat, tolong temukan jasadnya atau pertemukan ia bersama Wonwoo untuk terakhir kalinya.

[S1] The Beginning Of Our Destiny [DIBUKUKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang