Pergi

3.2K 559 82
                                        

nb: coba bacanya sambil dengerin itu hahaha!



日食


Gugusan bintang di langit, tampak gemerlap terpasang elok pada dinding atas yang gelap. Bulan mendampinginya bagai kawan, menuai perhatian seluruh penjuru alam. Sayangnya ia tertutup awan malam hingga hanya nampak sebagian, seakan malu terlihat oleh yang lainnya. Walau tak bulat sempurna, gemilaunya tetap terpancar indah sejauh mata memandang. Pancaran cahayanya, membuktikan sebagaimana matahari menyayanginya.

Malam itu, mereka berempat bermalam dalam gua. Mengistirahatkan tubuh yang lelah dalam suasana sunyi terpejam. Taehyun sedari tadi terus menggenggam jemari Beomgyu di atas perutnya, seakan tak ingin ia pergi. Sementara Beomgyu tidur pulas terlentang di sebelahnya.

Hanya perlu menunggu sekitar dua jam untuk melihat sang surya terbit, Soobin terbangun dari tidurnya. Ia terduduk dan mengusak wajahnya. Mengamati sekeliling lalu tersenyum melihat adiknya yang tertidur tenang. 

Samar-samar ia mendengar suara gemuruh tipis yang hampir tak terdengar. Soobin berusaha konsentrasi supaya dapat mendengar lebih jelas suara tersebut. Walaupun, ia masih tak tak bisa mengira asal-muasalnya.

Soobin menempelkan telinganya ke tanah, berusaha mendengar lebih jelas. Suara terdengar semakin keras. Ia mengernyitkan dahinya, mencoba memikirkan suara yang baru didengarnya. 

Namun, terlambat. 

BRAAKK!!

"PANGLIMA!" teriak Soobin.

Gua itu hancur menjadi bongkahan-bongkahan kecil yang berhamburan di udara lalu jatuh menimpa mereka. Yeonjun terbangun dari tidurnya dan segera melesat melindungi semuanya dengan tameng api yang ia buat sebelum bongkahan itu mengenai mereka. Pangeran bangun saat mendengar suara gemuruh ledakan gua, reflek menarik Beomgyu dalam dekapannya berusaha melindungi.

Serangan mendadak pagi buta, sebenarnya sudah bukan hal asing bagi Beomgyu. Orang-orang jahat itu sepertinya senang sekali mengganggu paginya. Yeonjun menyudahi tamengnya, ia meneliti keadaan sekitar. 

"Mereka lagi," kata Beomgyu.

"Pangeran, kali ini mereka tak menunjukkan diri. Bagaimana?" tanya Panglima Yeonjun.

Taehyun nampak mengamati sekeliling. "Buat pelindung untuk kita berempat!"

Lalu Yeonjun segera berdiri tegak dan merentangkan kedua tangannya sembari menarik nafas dalam. Ia menyatukan kedua tangannya ke depan dada. Jemarinya saling bertaut seraya mengucap, "Bul wi, DOM!!"

Seketika mereka berempat melayang di dalam bola api raksasa buatan Yeonjun. Meski terbuat dari api, namun tak terasa panas di dalamnya, karena bola itu memang digunakan untuk berlindung.

"Waaah ... hebat ... aku tidak tahu jika elemen api dapat membuat seperti ini," ucap Beomgyu kagum. Maklum saja, semua keluarganya berelemen air sehingga tak ada yang mengajarkannya cara menggunakan elemen api dengan baik.

"Tapi ini semua tak akan bertahan lama. Butuh banyak energi untuk membuat ini. Jika energi Panglima Yeonjun habis, tamatlah kita," kata Taehyun menjelaskan.

Solar Eclipse | TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang