Jangan lupa vote and comment ya!
Happy reading!☔☔☔
Hari Minggu. Hari yang paling ditunggu-tunggu bagi sebagian orang untuk liburan, rekreasi atau sekedar jalan-jalan. Namun, tidak sedikit juga yang menjadikan hari Minggu sebagai hari untuk bersantai dan bermalas-malasan setelah suntuk dirundung kesibukan sejak hari Senin.
Itulah yang Raina lakukan sekarang. Berbaring dengan nyaman di atas tempat tidurnya dengan tubuh berbalut selimut. Tidak ada niatan untuk bangun, juga tidak ada rencana kegiatan apapun. Ia hanya akan bermalas-malasan sepanjang hari. Menghabiskan stok cemilan kesukaannya sambil berselancar di dunia maya atau menonton film. Terdengar suara ayahnya yang memanggil sambil mengetuk pintu.
"Raina ...."
"Masuk, Pah. Gak dikunci," ujar Raina.
"Kamu gak capek apa rebahan terus? Papah aja capek ngeliatnya," ucap ayahnya sambil duduk di bibir tempat tidur.
"Raina gak lagi rebahan, Pah."
"Terus itu kamu ngapain?"
"Ini tuh mempersiapkan stamina untuk menyambut hari Senin dengan cara menyerap energi bumi."
Raina berujar sambil menutup mata dan merentangkan tangannya.
Ayahnya terkekeh mendengarnya."Ada-ada saja kamu ini."
Ayah Raina berjalan ke arah meja belajar."Cari kegiatan sana, mumpung hari Minggu. Masa anak gadis kerjaannya cuma rebahan, makan, main HP. Menimbun lemak saja. Sia-sia kamu olahraga kemarin."
"Papah mau bilang Raina gendut, hah!?" ucap Raina sambil mengerucutkan bibirnya. Ia sedang berlagak marah namun ekspresinya malah terlihat menggemaskan. Bagaimanapun, Raina juga perempuan normal yang sensitif dengan topik seperti itu.
"Bukan begitu, Sayang ...
Papah ngomong begini juga demi kebaikan kamu. Papah takut kalau kamu akan bosan terus depresi. Papah liat berita, ada remaja yang hampir bunuh diri karena bosan.""Ck, berita darimana lagi tuh, Pah?" tanya Raina.
"Dari grup WhatsApp," jawab ayahnya.
"Sudah ku duga," batin Raina.
"Terus Raina harus ngapain, Pah?"
"Cuciin mobil Papah kek, nyapu, ngepel, bersih-bersih dan banyak lagi."
"Yee, itu mah namanya perbudakan. Yakali aku jadi pembantu di rumah sendiri," sahut Raina.
Suara dentingan ponsel menghentikan percakapan ayah dan anak itu. Ternyata adalah pesan dari grup kelasnya.
KUACCI FAMS
Aldi🐵:
Gaes, lo pada kangen ga sih sama gue?Amell🐹:
Of course, NO!^2
Dimas🐥:
Mantep Mell!Aldi🐵:
Gini amet punya temen 😖Oliv🐸:
^3Calista:
^4
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Rain ☔
Fantasía"Saat aku menangis dibawah hujan, tiba tiba dia datang memelukku, menenangkanku dan kemudian kehidupanku berubah" -Raina Dwi Azrilia "Boleh saja kau tutupi tangisanmu pada yg lainnya, biarlah yang mengetahui betapa perihnya luka itu hanyalah aku...