Ayyo vote dulu :)
________
Matahari sudah mulai menampakkan sinarnya. Di dalam ruangan bernuansa biru muda itu, tampak seorang gadis cantik tengah berdiri menatap pantulan dirinya pada cermin besar itu. Cantik sekali.
Dibalut dengan baju seragam berwarna putih yang dilapisi rompi biru senada dengan rok pendek selutut lengkap dengan dasi yang menggantung di lehernya."Adduuhh, siapa sih itu di cermin, cantik banget, kayak bidadari hihi" katanya dengan diringi suara kekehan khasnya.
Tak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu.
"Rainaa ... ."
"Iyaa ... Masuk aja pah, gak dikunci."
Yang memanggilnya ternyata adalah sang ayah.
Pintu sedikit terbuka, menampilkan sosok pria paruh baya yang tetap tampan di balik nya."Ngapain kamu? Udah siap, Nak?" kata ayahnya.
"Ini lagi liatin orang cantik di cermin, udah siap daritadi kok, Pah," kata Raina.
"Yaa iyalah cantik.. Orang papahnya tampannya anti badai," balas Riko.
"Ihh papah kepedan"
"Ya gak pa-pa lah,orang ganteng kan harus pede, kamu juga kepedan kan."
"Ya gpp lah, orang cantik mah bebas," jawab Raina dengan nada suara mengikuti suara Riko.
Ada ada saja memang kelakukan ayah dan anak ini. Masih pagi, tapi sudah saling memuji diri sendiri.
"Tetaplah selalu ceria seperti ini sayang,papah gak mau liat kamu murung seperti dulu lagi setelah kejadian itu," batin Riko."Udah deh muji diri sendirinya, sekarang turun dulu, kita sarapan. Kalau nggak sarapan, ntar kamu jadi kurus, kalau jadi kurus ntar gampang ketiup angin,terus kalau udah ketiup angin, jatuhnya ke rawa rawa, ntar di sana ketemu kodok deh. Kan kasian Papah, gak bisa bedain yang mana anak Papah yang mana kodoknya," cerocos Riko ngawur dan panjang lebar.
"Papah ihh... Masa anaknya yang cantik dan imut ini di sama samain sama kodok," kata Raina sambil mencibirkan bibirnya kesal.
Riko hanya terkikik geli, lucu sekali anak gadisnya ini. Hanya tubuhnya saja yang terlihat seperti anak SMA kelas 11, tapi tingkah lakunya masih seperti anak TK.
____________________________
Riko mengantarkan Raina sampai di depan gerbang sekolahnya.
"Sekolahnya yang rajin.. Jangan nakal, jangan bandel, jangan jahilin anak orang," kata Riko.
"Iya pah.... " jawab Raina
"Kalau dikasih tugas sama guru itu kerjain yang bener. Kamu juga jangan lupa makan, terus kalau makan itu ingat bayar, jangan ngutang ngutang, kalau ngambil gorengannya 5 ya bayarnya juga 5, jangan ngambil 5 bayarnya 3, gak baik."
"Astaga dragon, Raina gak kayak gitu Paah. Papah kali yangg gitu.. Kalau Papah ngomong terus, Raina kapan ke sekolahnya, Pah?"
"Hehe.. Ingat juga jagain pulpen kamu, jangan sampai hilang, kalau hilang nanti—''
Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Raina sudah menarik tangan Riko untuk disalami, bibir mungilnya mengecup singkat pipi sang ayah."Raina sekolah dulu yaa," kata Raina sambil turun dari mobilnya.
Riko hanya geleng geleng kepala melihat tingkah putri semata wayangnya itu.~~~~~~~~~~
Raina memasuki gerbang sekolah yang di atasnya bertuliskan SMA GALAKSI
Dari luarnya saja, sekolah ini sudah terlihat sangat megah. Bangunan ruangan kelasnya juga begitu. Sekolah ini juga terlihat amat bersih. Sepertinya terdapat fasilitas yang lengkap disini. Yaa, bagaimana tidak. Sekolah ini adalah salah satu sekolah swasta terbaik di Jakarta ini, isinya pasti murid murid dari keluarga menengah ataupun murid pilihan yang memang cerdas.
![](https://img.wattpad.com/cover/209984301-288-k822728.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Something In The Rain ☔
Fantasi"Saat aku menangis dibawah hujan, tiba tiba dia datang memelukku, menenangkanku dan kemudian kehidupanku berubah" -Raina Dwi Azrilia "Boleh saja kau tutupi tangisanmu pada yg lainnya, biarlah yang mengetahui betapa perihnya luka itu hanyalah aku...