❞bab sebelas❞
•ceartas•"I get you, babe."
Menangkap suara yang sangat familiar membuat Nakyung menoleh ke belakang. Dapat ia lihat eksistensi seorang pria dengan pakaian serba hitam dan juga masker yang bertengger rapi di wajahnya.
"Surprise!" ucap pria itu sembari melepaskan maskernya.
Betapa terkejutnya Nakyung melihat Zhong Chenle tepat di belakangnya dengan seringai yang terpatri di wajah tampannya itu. Sejak kapan Chenle mengikutinya sampai ke sini?
"Che ... chenle, lo ngapain di sini?" tanya Nakyung terbata-bata, masih terkejut ketika melihat lelaki yang sangat ia hindari hari ini muncul di hadapannya.
"Lo sendiri ngapain di sini, Nakyung?"
"Gue ... gue kesasar, iya kesasar ... tadi ojolnya nurunin gue salah alamat, haha," jawab Nakyung dengan tawa hambar, mencoba mencari alasan yang masuk akal agar Chenle tidak mencurigainya.
"Oh, kesasar."
"Padahal udah diingetkan sama ojolnya, jangan kebiasaan melamun," lanjut Chenle, pria itu terkekeh melihat raut ketakutan Nakyung.
"Lo ... tahu dari mana ojolnya bilang gitu?" Oh, tidak, Nakyung merasa dirinya berada dalam bahaya. Jangan-jangan Chenle sengaja menukar orang suruhannya untuk menyamar sebagai ojek online yang dipesan Nakyung?
"Lo pintar dan gue sempat kagum sama lo. Sayangnya, lo lupa satu hal kalau predator tidak akan melepaskan mangsanya begitu saja," ucap Chenle.
"Maksud lo?"
"Lo menerima uang kesepakatan itu supaya lo bisa pura-pura seakan menuruti kemauan gue dan bakal tutup mulut. Lalu, setelah itu lo diam-diam mau memberikan bukti rekaman itu ke Pak Chan, eh?"
"Omongan gue benar, ya? Sampai lo kaget kayak gitu, haha." Tawa yang terdengar sangat mengerikan keluar dari mulut Chenle. Ia berjalan mendekati Nakyung, sementara gadis itu berjalan mundur dengan pancaran mata yang ketakutan.
"Chenle, lo mau ngapain?" tanya Nakyung, terlihat jelas bahwa wajah gadis itu memucat.
"Gue mau lakuin sesuatu supaya bisa buat mulut lo itu bungkam ... selamanya."
Kedua iris Nakyung melebar begitu melihat sebilah pisau yang dikeluarkan oleh lelaki di depannya ini dari kantung hoodie yang sedang ia pakai. "Enggak usah kaget gitu, kayak enggak pernah lihat pisau saja," kekeh Chenle.
"Chenle ... Jangan aneh-aneh, please."
"Gue baru saja mengeluarkan pisau, lo sudah ketakutan kayak gini. Gimana kalau pisau ini nusuk leher lo?"
Nakyung panik begitu melihat Chenle yang semakin mendekat pada dirinya. "Lo diem di situ atau gue bakal teriak," ancam Nakyung mencoba tenang agar bisa berpikir untuk terlepas dari bahaya yang tepat di depan matanya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEARTAS ft. 00-04 line | ✓
Mystery / Thriller[ PART LENGKAP ] ❞On the way to kill you.❞ ft. 00-04 line Tidak pernah terbayang oleh mereka bahwa ada banyak pembunuh yang berkeliaran di sekitar dan tanpa mereka sadari, terror terus berdatangan satu per satu. Berawal dari gagalnya pesta ulang ta...