❞bab empat belas❞
•ceartas•
"Gimana keadaan Yeji?" tanya Chaewon begitu sampai di ruangan yang di maksud oleh Ryujin, ia baru saja datang bersama Felix dengan nafas tak beraturan karena berlari dari lobi."Tadi Yeji sempat kritis, tapi dia sudah berhasil melewati masa kritisnya, sekarang lagi ditangani sama dokter, Chae." Seungmin menjelaskan kepada Chaewon yang tampak kacau itu.
Setelah mendengar penjelasan Seungmin mereka hanya bisa mengangguk pasrah, kemudian berjalan perlahan menuju kursi tunggu yang sudah disediakan.
Sementara Renjun bersama Chenle sedang berada di kantin rumah sakit, membelikan beberapa makanan dan minuman untuk teman-temannya ini.
"Menurut lo, ini kecelakaan murni atau ada yang sengaja buat mereka celaka?" tanya Haechan, masih merasa ada yang ganjil dengan kecelakaan dua teman kembarnya itu.
"Menurut gue disengaja dan pelakunya salah satu dari komplotan yang mengincar kita," jawab Felix.
Sementara Ryujin hanya diam saja tidak memperdulikan teman-temannya itu berbicara. Kejadian tadi cukup membuat dirinya shock, ia bahkan baru saja berbaikan dengan Hyunjin.
"Hyunjin..."
"E—eh, iya?"
Hening.
"Ryujin, gue minta maaf buat lo kecewa liat kelakuan gue dulu." Hyunjin akhirnya membuka suara setelah keheningan tercipta di antara mereka.
"Iya, gue juga minta maaf sikap kasar gue ke lo."
Hyunjin menatap Ryujin tak percaya, ia baru saja dimaafkan Ryujin? Serius? Tidak salah dengar 'kan?
"Lo ... Maafin gue?"
Ryujin hanya mengangguk dan tersenyum kecil.
Tolong siapapun tahan Hyunjin, ia ingin sekali berteriak karena sangking senangnya.
"Yes!"
"Tapi gue perlu sedikit waktu buat kita balik lagi kayak dulu."
"Iya, enggak papa. Yang penting lo udah mau ngomong sama gue."
Ryujin sontak tertawa diikuti dengan Hyunjin, lalu setelah itu Hyunjin pamit untuk menyusul Yeji.
Sekelebat bayangan dirinya bersama Hyunjin sebelum kecelakaan terjadi lewat dipikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CEARTAS ft. 00-04 line | ✓
Mystery / Thriller[ PART LENGKAP ] ❞On the way to kill you.❞ ft. 00-04 line Tidak pernah terbayang oleh mereka bahwa ada banyak pembunuh yang berkeliaran di sekitar dan tanpa mereka sadari, terror terus berdatangan satu per satu. Berawal dari gagalnya pesta ulang ta...