17 - the real villian

705 148 165
                                    

❞bab tujuh belas❞•ceartas•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❞bab tujuh belas
ceartas

Kini mobil mereka telah terparkir rapi di depan sebuah gudang kumuh tak terpakai dan jauh dari pusat kota, tanpa berlama-lama lagi, Chenle dan Chaewon mulai bekerjasama menurunkan kedua temannya yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Tubuh yang terkulai lemas itu diseret kasar oleh Chenle untuk masuk ke dalam gudang tak terpakai itu. Sementara Chaewon memantau keadaan sekitar untuk memastikan kondisi aman dan terkendali. Begitu sampai di dalam, tubuh keduanya diikat di sebuah tiang kayu yang sedikit rapuh. Sementara Chaewon dan Chenle menutup pintu gudang tersebut sehingga cahaya di dalam meremang karena hanya bermodal sinar matahari yang masuk melalui ventilasi.

"Sialan, badan gue sakit semua."

"Enggak ada cara lain selain pura-pura pingsan?!"

Sebenarnya pingsan merupakan salah satu rencana yang dilakukan oleh Haechan dan Ryujin tentu saja diarahkan oleh Pak Chan.

Keduanya ini tengah berada dalam misi untuk menangkap para pelaku yang sudah mereka ketahui dan yakini dua di antara tiga orang tersebut. Sementara satu pelaku lagi masih abu-abu alias tidak yakin apakah benar dia pelakunya atau ternyata malah orang lain.

Sampai akhirnya Ryujin dan Haechan yang tadinya sibuk berpikir seketika terkejut dengan sebuah siraman air es. "Buset, dingin banget!"

"Enggak usah disiram juga, sialan. Gue dari tadi enggak pingsan!" Lepas sudah emosi yang ditahan Ryujin sejak tadi, irisnya menatap keduanya dengan tatapan nyalang.

"Bangsat, susah-susah gue seret ternyata lo sadar?" Sepertinya akan ada mulai perdebatan antara Chaewon dan Ryujin.

"Lo nyeret gue kayak nyeret karung beras! Sakit semua badan gue!"

"Kalau enggak mau diseret makanya daritadi lo ngomong kalau lo enggak pingsan, terus jalan sendiri!"

"Yang ada gue dibius sama lo. Ujung-ujungnya pingsan beneran!"

"Ya bagus, dong! Seenggaknya usaha gue nyeret lo enggak sia-sia."

"Udah diam! Berantem mulu, otak gue udah panas jangan sampai kuping gue ikutan panas dengar kalian debat, ya!" celetuk Haechan yang dari tadi hanya menyimak perdebatan tidak berguna kedua gadis di depannya.

"Gue udah tahu kalau lo berdua kerjasama dengan angkot, angkot itu. Tapi gue enggak nyangka kalau pelaku utamanya itu Renjun," ucap Haechan menatap sinis keduanya.

Chaewon dan Chenle saling melempar pandang, beberapa sekon setelahnya mereka malah terbahak lebar, lengkingan tawa mereka bahkan sampai menggema ke seluruh penjuru gudang. "HAHAHA!"

"Lihat, deh, Chae. Mereka kayaknya emosi banget, sampai bisa dibodohin."

"Maksud lo apa ngomong gitu?" sengit Ryujin, sudah muak dengan permainan dua remaja tidak waras itu.

CEARTAS ft. 00-04 line | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang