Chapter 18 : Credence

4.2K 339 71
                                    

Naruto © Masashi Kishimoto

Story © karinaa_s

( 🎶 Crush : David Archuleta 🎶 )

-Enjoy This Story-

-Happy Reading-

.

.

.

.

.

Jalanan kota Tokyo tak seperti biasanya, cukup sepi. Tidak dengan yang ada dikepala Sakura. Pikirannya begitu kacau, oleh sebab itu ia membelokkan stir ke kiri, membuat Porsche yang dikemudikan berhenti di bahu jalan.

 Pikirannya begitu kacau, oleh sebab itu ia membelokkan stir ke kiri, membuat Porsche yang dikemudikan berhenti di bahu jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ingatan beberapa waktu yang lalu masih sangat jelas. Terasa seperti meneriaki Sakura, sangat mengejutkan. Tak terbaca akan seperti itu.

"Apa yang ingin kau katakan?" Ucap Sakura buru-buru. Ia duduk tepat didepan Neji tampa memesan apapun. Janji dengan Ino lebih penting pikirnya.

Lagipula, bertemu dengan Hyuuga Neji adalah hal yang paling di hindari oleh Sakura. Sejak pria itu bertingkah cukup aneh, kepalanya memutuskan bahwa bertemu dengan nya adalah hal yang tidak baik.

Neji sekilas tersenyum, "Aku menganggu hari mu, ya."

"Bisa dibilang begitu." Sakura tak ingin berbasa-basi.

Raut wajah Neji cukup memerlihatkan bahwa ia kecewa. Tapi, itu tak jadi masalah. Justru keinginan nya hanya ingin mengutarakan semuanya. Berharap nantinya tidak ada kesalahpahaman lagi. Dan harapan terakhir, semoga, mereka masih bisa berteman baik.

"Aku menyukai mu."

Pembawaan Neji tenang, seolah-olah memperlihatkan bahwa kata itu bukan masalah bagi dirinya. Ia juga tak ingin mencari alasan lebih banyak tentang pertemuan mereka.

To the point.

Itu yang tepat, walaupun apa yang dikatakan nya tidak sepenuhnya benar. Lebih daripada menyukai, ia mencintai Sakura. Tapi tidak mungkin berkata seperti itu, mengingat kata menyukai saja sudah membuat Sakura terkejut. Terlihat dari gerakan tubuh Sakura yang menegang.

"Jangan membuat lelucon yang sama sekali tidak lucu, Neji."

Sudut-sudut bibir nya mencoba memperlihatkan bahwa Neji sedikit tertawa. "Itu pembelaan yang bagus, tapi tidak. Aku benar menyukai mu."

Me And Him (FanFiction Version)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang