Aku, Haruno Sakura, mahasiswi kedokteran tingkat akhir dari Universitas Tokyo. Hidup ku seperti biasanya, berjalan sebagaimana seharusnya, tapi semua terasa berbeda saat pria itu muncul. Dia, pria paling menyebalkan menurut ku, pria paling egois yan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagaimana keadaan nona?"
Wanita itu tersenyum, "Lebih baik."
Karin kembali merentangkan tangan nya, menghirup udara segar di Vila yang berada di pinggir kota Tokyo. Perasan nya memang lebih baik sekarang, apalagi semenjak dia cuti beberapa bulan yang lalu. Pertemuan terakhir dengan Sasuke membuat dirinya hancur, tak ada yang dapat di pertahankan lagi. Bahkan, pekerjaan yang sangat di cintai pun tak mampu memberikan Karin ketenangan.
Istirahat adalah upaya terakhir, dari semuanya. Ia benar-benar mengunci dirinya dari dunia luar selama beberapa bulan ini.
"Nona ingin aku menyiapkan apa?" Tanya salah seorang maid yang memang membantu Karin selama berada di vila.
"Seperti biasa, dan tolong bawakan aku surat kabar hari ini."
Maid itu terkejut, "Tapi nona, tuan Suigetsu melarang ku untuk memberikan apapun bentuk media informasi padamu."
Lagi-lagi Karin tersenyum, Suigetsu benar-benar menjaga dirinya dengan baik. "Aku baik-baik saja."
Pelayan itu mengangguk, lalu segera membawakan Karin sarapan seperti biasa, dan surat kabar juga. Ia sedikit was-was, sebab Suigetsu sudah memberikan peringatan untuk tetap membiarkan Karin terkunci dari dunia luar selama wanita itu belum pulih. Toh, apa boleh buat, Karin memang lebih terlihat baik dari beberapa waktu sebelumnya.
Ia meletakkan sarapan tepat di meja depan Karin, dan segera memberikan surat kabar hari ini. Karin tentu saja mengambil surat kabar itu dengan perasaan senang, karena ia merasa beberapa waktu ini sudah cukup untuk penyembuhan nya.
Awalnya ia mengira akan baik-baik saja, namun yang terjadi tidak seperti itu. Matanya menggelap, wajah nya memucat. Headline surat kabar itu terlihat seperti mimpi buruk yang terulang kembali.
