Naruto © Masashi Kishimoto
Story © karinaa_s
( 🎶 There's No Way : Lauv Ft. Julia Michaels 🎶 )
-Enjoy This Story-
-Happy Reading-
.
.
.
.
.
Tok tok tok...
Mendengar ketukan dari luar pintu ruang kerja nya, membuat Neji lansung menutup Macbook nya dan lansung memalingkan wajah kearah pintu. Menemukan Hinata yang sedang membawa sebuah nampan berisi makanan dan minuman yang mungkin untuk nya.
"Nii-san, bolehkah aku masuk?"
"Ah, Hinata. Silahkan."
Hinata berjalan pelan sambil membawa nampan yang berisi dua cangkir teh dan sepiring kue kering. Bermaksud untuk mengajak kakak sepupu nya itu berbincang-bincang. Karena sudah tiga jam Neji tidak keluar dari ruangan nya sendiri, dan Hinata merasa yakin kalau ada masalah yang dipikirkan oleh kakak nya itu.
Dia mengambil secangkir teh dan meletakkan nya didepan Neji. "Terima kasih," ucap Neji setelah menyesap sedikit teh nya.
"Apa ada yang bisa Nii-san bicarakan dengan ku? Karena sejujurnya aku memerhatikan dirimu sejak tadi. Apakah ada masalah yang kau pikirkan?"
Neji hanya tersenyum sambil menggeleng kepada adiknya itu. Hinata memang mengerti dirinya, dan dia memang sedang memikirkan sesuatu saat ini. Tapi tentu saja apa yang ada di pikiran nya itu tidak dapat dia ungkapkan kepada Hinata sekarang.
Memang, sudah tiga jam dirinya berada diruang kerjanya sejak dia keluar terakhir kali. Dan tiga jam itu hanya dihabiskan dengan memandang wajah Sakura di Macbook nya. Benar, Uchiha Sakura. Ini memang salah, wajah yang dipandang nya selama tiga jam itu adalah istri seseorang, dan seseorang itu adalah sahabat nya sendiri. Tapi, apakah perasaan nya yang menyukai Sakura itu salah?
Dia hanya menyukai Sakura dan sampai sekarang pun dia belum ada niatan untuk memisahkan Sakura dengan suaminya sendiri. Sampai saat ini dia hanya bisa menyimpan Sakura dihati nya saja. Dan orang lain tidak perlu tau akan itu, termasuk adik sepupunya.
Hinata masih memandang Neji menunggu sebuah kata yang keluar dari mulut nya. Tapi, sampai saat ini Neji hanya diam dan seperti memikirkan sesuatu lagi. Gelengan yang diberikan Neji tadi masih belum bisa meyakinkan Hinata.
Tapi, apa yang membuat Neji bungkam? Bahkan pada dirinya sendiri. Neji biasanya tidak merahasiakan apapun dari dirinya, tapi kenapa pada masalah ini sangat berbeda. Seperti kakak nya itu menyembungikan sesuatu masalah yang sangat besar.
"Baiklah, kalau Nii-san tidak bisa membicarakan nya dengan ku saat ini. sebaiknya, aku per-"
"Apa menyukai seseorang itu salah?"
"Apa?" Hinata mematung mendengar jawaban Neji. Jadi, masalah yang membuat kakak nya mengurung diri tiga jam itu adalah masalah perasaan?
"Aku, menyukai seseorang Hinata."
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Him (FanFiction Version)✔️
FanfictionAku, Haruno Sakura, mahasiswi kedokteran tingkat akhir dari Universitas Tokyo. Hidup ku seperti biasanya, berjalan sebagaimana seharusnya, tapi semua terasa berbeda saat pria itu muncul. Dia, pria paling menyebalkan menurut ku, pria paling egois yan...