21.WILDAN JAUZAN ADHYATSHA

10.8K 490 40
                                    

DOUBLE UPDATE!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DOUBLE UPDATE!!!

Sesuai permintaan
Aku kabulkan untuk double up
Chapternya gak pendek-pendek banget kok
Seperti biasa aku tulis 1k kata lebih ya...

Seneng gak?
Seneng dong😉

Penting!!
Aku ubah umur Wildan dan Cantik
Sebelumnya:
Wildan 3 tahun
Cantik 2 tahun

Ralat:
Wildan 6 tahun
Cantik 4 tahun

Cuss langsung baca aja yaa...

Happy reading❤

***

Dalam hari yang sama
Dan waktu yang sama
Diri ini nyaman
Oleh kedua pemuda

Mengapa mereka datang saat bersamaan?
Sehingga membuat diriku ini bingung
Aku bingung
Bingung dengan perasaan yang tertanam di hati

Haruskah aku menerimanya?
Tanpa mengetahui perasaanku yang sebenarnya
Tidak, itu sama saja aku memberinya harapan besar.
Itu terdengar jahat bukan?

Apa menolaknya adalah solusinya?
Aku harap hatiku sendiri yang mengarahkannya
Kemana ia akan singgah

22 Agustus

Mata berwarna coklat seorang gadis menatap ke arah surya berwarna orange. Seperti biasanya dirinya menyaksikan sunset, teman barunya.

Saat ini Clia duduk di kursi balkon apartement Adrianne, menumpahkan suara hatinya pada buku coklat miliknya. Rambut surai panjangnya tergerai indah, menari kesana kemari mengikuti irama angin yang menerpa, senyum manisnya terbit di bibir ranum merahnya.

Pikirannya melayang. Apa Adrianne marah padanya tadi siang karna cemburu? Bagaimana bisa ia menyukai gadis biasa seperti dirinya? Apa yang menarik dengannya? Jika dibandingkan dengan Catrin, Catrin lebih cantik daripada Clia.

Pertanyaan itu muncul bertubi-tubi di dalam benaknya.

"Hey." Suara seseorang membuyarkan lamunannya, segera Clia menutup bukunya rapat-rapat. Lalu menegakkan tubuhnya.

Adrianne mendudukkan bokongnya di kursi berhadapan dengan Clia. Suasana canggung tercipta di antara keduanya. Biasanya Clia akan mengeluarkan suara, kini memilih diam.

"Kok diem?" Adrianne berusaha mencairkan suasana.

"Terus mau ngomong apa?" Matanya masih terarahkan pada surya di atas sana, itu cukup membantu menghilangkan rasa gugupnya.

My Boyfriend Is a Doctor and CEO (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang