Doubt (의심)

99 19 28
                                    

Annyeong yeorobun^^

Ada yang kangenin work ini?

Aku harap ada ya:')

Liat readers makin sini makin dikit:))

Aduhh.. Jadi gak yakin mau beresin work ini dan unpub semua:')

Bagi yang kangen, yu baca^^

Bentar, aku kasih pict buat readers yang setia baca dan nunggu:'')

Bentar, aku kasih pict buat readers yang setia baca dan nunggu:'')

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Enjoy the story

Pagi yang cerah membangunkann Ahra yang berada di kasur nya. Sejak semalam ia cukup lelah. Iya, kemarin adalah perayaan ulang tahunnya yang terbaik. Kemarin menjadi hari yang takkan Ahra lupakan.

Ia bangun dengan wajah polosnya. Lalu mulai berjalan kearah kamar mandi. Semalam Juhyeon mengizinkannya untuk cuti. Karna mungkin kemarin ia sangat kelelahan. Hari ini ia tak ada jadwal. Kemungkinan besar ia akan menghabiskan waktu dirumahnya.

Setelah membersihkan dirinya, Ahra mulai mengambil pakaiannya di lemari. Semuanya pun selesai, gadis itupun turun dari kamarnya menuju ruang makan. Disana sudah ada ibu dan ayahnya.

"Kau cuti?" tanya ayahnya diseling meminum kopinya.

"Iya, aku diberi satu hari cuti,"

"Ah, aku kira calon menantuku akan datang kemari menjemputmu. Yah sudahlah, makan dulu. Karena kau cuti, lebih baik kau diam saja dirumah," ujar ibunya dengan menyodorkan dua potong roti yang sudah diolesi selai coklat.

"Hm, ne. Lagi pula aku tak ada acara kemana-mana," Ahra mulai melahap roti tersebut.

"Baguslah jika niat mu begitu," ibunya mulai menyeruput teh hangatnya.

Setelah sarapan, ibunya mengantar ayahnya ke depan rumah. Ayahnya harus bekerja. Meski ibunya adalah ibu rumah tangga, tapi ibu Ahra memiliki urusan hari ini. Alhasil, Ahra diam dirumah sendirian.

Gadis itu menyalakan ponselnya, ada beberapa pesan dari Yebin dan juga teman kerjanya. Tapi hanya satu yang menarik perhatiannya, yaitu pesan dari Jimin. Ia mulai membukanya lalu membaca isi pesan tersebut.

Chat

Jimin oppa:
Terima kasih untuk kemarin malam.

Jimin oppa:
Saengil chukkae hamnida, Chagiya. Semoga kau selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan, dan keberuntungan.

Jimin oppa:
Sepulang kerja, aku akan mampir kerumah. Tunggu aku, ya.

Saat Ahra hendak membalas pesan dari Jimin, pria itu malah menelponnya.

"Yeoboseyo, oppa?"

"Ah, Chagiya. Kau sudah bangun?"

"Sudah sedari tadi. Terima kasih untuk kemarin malam, aku sangat menghargainya,"

You're my SERENDIPITY || PJM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang