Be Yourself (너 자신이 되라)

93 22 31
                                    

Halo halo Bandung:)

Aku kambek nih!

*tepuk tangan

Ada yang kangen story ini?

Atau kangennya sama aku? :')

/tabok pake sendal/

Pertama klik vote nya dulu^^

Udah?

Kalo udah nih aku kasih kejutan aweu aweu:V

Kalo udah nih aku kasih kejutan aweu aweu:V

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yaudahlah ganteng :'))

Enjoy the story... ^^

Langit berhiaskan bintang menjadi latar suasana malam saat ini. Jimin tengah bersama Ahra, berdiri di depan pintu rumah Ahra. Ia baru saja mengantar gadis ini pulang.

"Kau ingin mampir dulu?"

Jimin mengangguk kecil.

"Aku sudah lama tak mampir. Rasanya tak sopan jika aku sebagai kekasihmu namun tak berkunjung," ujar Jimin sembari memegang tekuk lehernya.

"Mari masuk, aku mencium eomma memasak bulgogi. Ini khas sekali ketika eomma tengah memasaknya,"

Ahra mulai membuka pintu. Ruangan mulai tercium wangi harum. Dan ketika Ahra akan mengajak Jimin ke dapur, sang ibu menyambut mereka dengan ramah.

"Tak sia-sia aku memasak banyak hari ini. Aku sudah masak banyak untuk kita semua," ibunya Ahra menyingkap lengan bajunya.

"Ah ... tidak perlu repot-repot. Aku hanya berkunjung, ahjumma," ucap Jimin.

"Tidak masalah, calon menantuku. Dan satu hal, mulai saat ini panggil aku eommonim dan appa-nya Ahra ahbeonim saja,"

"Baiklah, dan ... dimana ahbeonim?"

"Ada apa Tuan Park? Tentu saja aku disini. Bagaimana harimu?" ayahnya muncul dari arah lantai atas.

"Aku baik, ahbeonim. Bagaimana dengan anda?"

"Aku juga baik. Sudahlah, ayo kita makan. Tidak baik membuat makanan menjadi dingin,"

Semuanya pun pergi ke ruang makan. Ahra duduk disamping Jimin, dan didepan mereka adalah orang tua Ahra. Mereka makan sambil bercengkrama hangat.

"Ahra bilang, ia sudah mahir minum karenamu. Benarkah itu?" tanya ibunya diselingi tawa.

"Eomma ..." rengek Ahra.

Hal itu mengundang tawa dari semuanya, kecuali Ahra.

"Padahal aku suka saat ia masih tak bisa minum. Ahbeonim dan eommonim bisa lihat betapa polosnya ia. Dan ketika itu, aku secara tak sadar mengajaknya minum," jelas Jimin dengan senyuman hangat terpatri di bibirnya.

You're my SERENDIPITY || PJM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang