HAPPY READING
***
Sedari sore sampai malam, hujan masih mengguyur kota Bandung membuat cuaca terasa lebih dingin. Thania mengambil jaket miliknya di dalam lemari dan mengenakannya. Matanya tak sengaja tertuju kepada buku diary miliknya yang sudah lama tak dia pakai. Thania mengambil buku diary miliknya dan mulai menulis di dalamnya.
Mejaku berdebu.
Sudah lama penaku dan lembar kertas ini tak bercumbu.
Menulis bagaimana manisnya kenangan-kenangan waktu itu.
Hingga pahit kepergian kalian.
Bersama sisa-sisa asa, aku menulis lagi barisan aksara.Mah, pah aku sangat merindukanmu.
Tak ada lagi gelak tawa kalian yang dulu sering menjadi maestro terhandal untuk membuatku ikut tersenyum.Ku pikir, seiring berjalannya waktu aku bisa kembali tersenyum dan melupakan semua kejadian itu.
Ternyata tidak.
Tidak semudah itu melupakan pribadi hangat seperti kalian.Mah, pah.
Kalian tahu?
Aku banyak belajar tentang mengikhlaskan banyak kepergian.
Mulai dari papa, mama, omah, bi inah.
Satu persatu, semuanya udah pergi.
Disini sunyi, sepi, gelap, pekat mendominas mah,pah.Terima kasih telah menemaniku hari ini dalam bentuk ilusi.
Selamat terlelap.
Tenanglah dalam peluk semesta.Thania-
Setelah menuliskan keluh kesahnya, Thania menutup buku diary miliknya dan meletakkannya di meja samping kasurnya. Air mata Thania terjatuh dan membasahi pipinya. Menangis adalah rutinitasnya sebelum tidur.
***
Suasana kantin terlihat begitu ramai dari sebelumnya. Arga duduk di bangku paling pojok. Sedari tadi, Arga terus-terusan di dekati oleh para kaum hawa sma purnama yang membuat Arga sedikit risih.
Arga mengedarkan pandangannya untuk mencari gadis yang berhasil memikat hatinya dalam waktu beberapa menit.
Siapa lagi kalau bukan Thania. Namun Arga sama sekali tak melihat kehadiran Thania.
Tadi, Arga ingin menghampiri Thania dan mengajaknya untuk ke kantin bersama. Tapi Thania menolak untuk ke kantin bersama Arga. Katanya dia harus mengembalikan buku yang sudah dia pinjam ke perpustakaan. Dan Thania akan ke kantin setelah dari Mengantarkan buku yang sudah dia pinjam ke perpustakaan. Tapi, sedari tadi Arga menunggu Thania sama sekali tak muncul-muncul.
Apa dia nggak ke kantin?batin Arga.
Arga memutuskan untuk menemui Thania di perpustakaan.
"Lo bisa anterin gue ke perpustakaan?,"Minta Arga ke salah satu siswi kelas XI sma purnama yang di ketahui bernama Rachel.
"A..aku kak?,"Ujar Rachel gugup. Arga hanya mengangguk.
"Bo..boleh kak,"Ujar Rachel masih saja gugup, pasalnya Rachel tidak menyangka pria yang di idolakan satu sekolah memilih dia untuk mengantarkannya ke perpustakaan.
Rachel berjalan duluan dengan kaki yang gemetaran diikuti oleh Arga di belakangnya.
Setelah sampai di perpustakaan, Arga berterima kasih kepada Rachel. "Thanks,"Ujar Arga memegang bahu Rachel sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANIA
Teen Fiction📍AKAN DI REVISI SETELAH TAMAT📍 [SLOW UPDATE] dont copy my story!