HAPPY READING
***
Thania membuka matanya perlahan. Ia meletakkan punggung tangannya di atas dahinya. Ternyata dia demam. Kepalanya sangat pusing. Mungkin karena terlalu lelah bekerja semalaman.
Thania mengambil handphone miliknya untuk melihat jam. Jam menunjukkan pukul 06.10, ia harus bersiap-siap untuk ke sekolah. Thania berjalan menuju wc sembari membawa handuk. Ia terus-terusan memegang kepalanya yang terasa pusing.
Aku harus berangkat sekolah, nanti juga pasti bakal sembuh - batinnya.
Setelah mandi, Thania turun ke bawah untuk sarapan. Cacing di perutnya sudah meronta-ronta kelaparan. Thania membuka lemari es miliknya namun tidak menemukan apapun. Kosong. Ia pun menutupnya dan beralih mencari makanan di dalam lemari. Namun, ia sama sekali tak menemukan makanan. Ingin memasak, namun tak ada yang bisa di masak. Sebutir nasi saja tak ada.
Thania memutuskan untuk meminum air putih saja. Setelah minum, Thania berjalan kaki menuju cafe matahari terlebih dahulu untuk memberikan kunci kepada Gabby. Seusai memberikan kunci kepada Gabby, ia langsung menuju sekolahnya. Jam sudah menunjukkan pukul 07.25, 5 menit lagi sekolah akan tertutup.
Sekarang Thania sudah berada di depan sekolahnya. Namun, gerbang sekolah sudah tertutup. Ia terlambat 3 menit. Padahal tadi dia sudah berlari agar tidak terlambat.
"Pak, bisa bukain saya pintu?,"Ujar Thania kepada satpam sma purnama.
"Kamu telat 3 menit, tidak bisa,"Tolak pak satpam.
Thania hanya pasrah, mau bagaimanapun satpam itu tak akan membukakannya pintu gerbang. Satpam itu sangat mematuhi peraturan. Telat tetaplah telat.
"Telat?,"Ujar seseorang dari belakang Thania.
Thania berbalik,"Nathan?,"Ujar Thania kaget.
"Kenapa?, udah kangen banget sama gue?," Ujar Nathan dengan kepedean.
"Eh, eng-enggak,"Ujar Thania gugup. Perkataan Nathan berhasil membuatnya salting seketika.
"Pipi lo merah than,"Ujar Nathan berbohong. Ia hanya ingin menggoda Thania.
Thania memegang pipinya,"Masa sih?," Tanya Thania.
Nathan mengangguk sembari menunjukkan senyum manisnya,"Ish Nathan," Ujar Thania malu. Ia benar-benar malu.
"Lo kenapa nggak masuk?,"Tanya Nathan.
"Aku telat 3 menit,"
"3 menit doang trus lo nggak bisa masuk?,"
Thania mengangguk.
"Wah nyari gara-gara tuh satpam," Nathan berjalan menuju arah gerbang dan memanggil pak satpam.
"Pak, pak,"Panggil Nathan. Satpam itu berjalan mendekat ke arah Nathan.
"Ada apa?,"Tanya satpam itu.
"Bukain gerbang pak,"Suruh Nathan.
"Nggak bisa, kamu telat,"Ujar satpam itu tegas.
"Gila ya lo, berapa menit doang masa nggak bisa masuk sih?,"Ujar Nathan kesal.
"Biar kamu terlambat sedetik, kamu sama pacar kamu tetap tidak bisa masuk. Peraturan harus di patuhi, terlambat tetap terlambat. Makanya, kamu harus di siplin, jangan telat lagi. Mendingan kamu pulang sama pacar kamu itu,"Ujar pak satpam.
"Siap pak,"Ujar Nathan. Tadinya Nathan ingin memaksa pak satpam
agar membukakan pintu untuknya dan Thania. Tapi, karna pak satpam bilang Nathan pacar Thania, Nathan tidak jadi melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANIA
Teen Fiction📍AKAN DI REVISI SETELAH TAMAT📍 [SLOW UPDATE] dont copy my story!