13.ARGA MASUK BK

265 146 363
                                    

HAPPY READING

***

Kring kring

Bel berbunyi menandakan bel istirahat akan segera berakhir. Thania kembali ke kelasnya dengan wajah kesal dan rambut yang agak berantakan karena ulah Nathan yang tadi menghimpit kepalanya di ketiaknya.

"Kamu kenapa Than?,"Tanya Rembulan yang bingung dengan raut wajah Thania yang terlihat marah. Bukannya menjawab ia malah menyerocos begitu saja.

"Dih aneh banget tuh anak,"Ujar Rembulan kemudian berjalan keluar kelas menuju kelas Nathan untuk memberikan kotak bekal berisi nasi goreng masakan PRT (Pekerja Rumah Tangga) di rumahnya.

Sekarang Rembulan sudah berada di depan kelas Nathan. Ia berjalan masuk dengan harapan Nathan akan menerima kotak bekal darinya.

"Hai bubu, aku bawain bekal buat kamu, maaf yah telat soalnya tadi tugas dari pak Roger belum selesai,"Ujarnya.

"ANJIRR BUBU, HAHAHA ALAY BANGET LU PAKE BUBU BUBUAN,"Teriak pria yang memakai kalung di lehernya.

"Dari pada lo, make kalung kek cewek, lo kira itu nggak alay hah?,"Ujar Rembulan kesal.

"Dih ngaca lu, ngaca, perlu gua beliin kaca?,"Ujar pria itu terlihat sangat meremehkan. Pria itu melangkahkan kakinya menuju Rembulan.

"Lo yang ngaca,"

"Lihat dulu penampilan lo baru ngejer Nathan, penampilan kek emak-emak sok-sokan ngejar Nathan,"Ujar pria itu lantang tepat di depan Rembulan. Butir-butir bening perlahan jatuh membasahi wajah Rembulan. Ia memang paling tidak bisa di bentak begini. Orang tuanya saja tidak pernah membentaknya.

"Lu ngapain nangis?, mendingan lu balik deh ke smp, lu nggak cocok jadi anak sma-an,"Ujar pria itu kemudian mengangkat tangannya bersiap-siap untuk menampar Rembulan.

Rembulan menunduk, ia benar-benar takut dengan pria yang di depannya sekarang. Pakaian yang berantakan, rambut acak-acakan seperti belum mandi, sudah jelas kalau ia anak nakal.

Brukh

Sebelum tangan pria itu jatuh di wajah Rembulan, seseorang tiba-tiba menendang perut pria itu hinggah tersungkur kesakitan. Kepala pria itu terbentur hingga mengeluarkan darah. Seisi kelas XII IPA 2 kaget dan panik melihat darah keluar dari kepala pria itu. Sedangkan Nathan?, ia hanya masa bodoh dengan kejadian itu. Ia lebih memilih asik bermain game yang di sukai anak muda sekarang ini di handphone miliknya.

Melihat kejadian itu, salah satu murid berlari menuju ke ruang guru untuk melaporkan kejadian itu.

Tok tok tok

"Permisi pak,"Ujar murid itu sopan kepada pak Roger.

"Iya?, ada apa?,"

"Di kelas XII IPA 2 lagi ada masalah pak,"

"Alamak! Nathan buat masalah lagi?," Ujar pak Roger.

"Nggak pak,"

"Tumben anak itu nggak buat masalah,"

"Arnan berantem sama anak kelas sebelah pak,"

"Ya sudah, bapak bereskan dulu ini, setelah itu bapak ke kelas,"

"Makasi pak,"Ujar murid itu kemudian berjalan pergi meninggalkan ruang guru.

***

"Kalian masih mau berantem?,"Ujar pak Roger. Saat ini Arnan dan Arga sudah berada di ruang bk. Beberapa murid diam-diam menguping dari luar untuk mendengar pembicaraan Pak Roger, Arga, dan Arnan.

NATHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang