5.KARENA SEBUAH JAKET

369 235 360
                                    

HAPPY READING

***

Beberapa menit yang lalu bel pulang sekolah sudah berbunyi. Thania memutuskan untuk pergi mencari pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilannya. Seketika Thania teringat kata-kata Nathan.

Gue tunggu lo di parkiran sekolah, jangan sampai nggak dateng

Thania memutuskan untuk tidak pergi menemui Nathan. Agar tidak bertemu dengan Nathan, Thania keluar dari sekolah melalui jalan pintas di belakang gudang sekolah, jalan itu biasanya di gunakan untuk siswa-siswi yang mau bolos sekolah.

Thania berjalan mengendap-endap agar tidak ketahuan oleh orang-orang.

"Than,"Panggil Rembulan. Rembulan kemudian berjalan menghampiri Thania.

"Kamu ngapain ngendap-ngendap udah kayak maling aja,"Ujar Rembulan penasaran heran dengan sikap Thania, namun Thania sama sekali tak menggubris ucapan Rembulan. Dia tetap berjalan.

"Thaniaaa kamu denger aku nggak sih?kebiasaan deh suka ngacangin aku mulu,"Ujar Rembulan.

"Apa?,"

"Nah kan kalau gitu bagus, kalau orang nanya tuh di jawab than,"Ujar Rembulan.

"Ya,"Jawab Thania.

"Kamu ngapain di sini?,"Tanya Rembulan.

"Mau pulang,"Jawab Thania.

"Kan bisa lewat gerbang depan, kenapa harus lewat situ?,"Ujar Rembulan.

"Gapapa,"

Thania pasti nyembunyiin sesuatu -Ujar Rembulan membatin. Ia pun mulai berpikir Thania akan melakukan hal-hal yang aneh.

"Saya lagi sibuk lan, jangan gangguin saya,"Ujar Thania.

"Ya udah deh, sebelum kamu lakuin itu mending di pikir-pikirin dulu. Ingat than penyesalan itu ada di akhir loh"ujar Rembulan sok dramatis.

"Iya,"Thania hanya mengiyakan, ia malas mendengar ocehan-ocehan Rembulan yang sangat berisik. Rembulan kemudian berjalan menuju parkiran untuk menemui supirnya.

Rembulan mengambil telpon genggam miliknya di saku bajunya dan membuat instastory di instagram untuk menyapa followersnya.

Hi guys, kalian tau nggak hari ini Thania aneh banget guys, dia ngendap-ngendap kek maling lewat gedung belakang sekolah, ihh lancang ya. Udah ya guys, bye

Setelah itu, Rembulan menyimpan kembali ponsel genggam miliknya di saku bajunya.

"Woi,"Panggil seseorang. Karena merasa yang di panggil adalah dirinya, Rembulan menghentikan langkahnya dan berbalik mencari darimana arah suara itu.

"Ehh kenapa beb?," Tanya Rembulan pada Nathan. Ya, yang memanggilnya adalah Nathan.

"Sini lo,"Panggil Nathan.

"Bentar yah pak, saya di panggil pacar saya dulu,"ujar Rembulan bohong kepada supirnya. Rembulan kemudian berjalan menghampiri Nathan.

"Kenapa by?,"Tanya Rembulan sambil tersenyum-senyum.

"Apaan lu baby-baby an, lu kira gue babi?,"Ujar Nathan kesal.

"Bukan gitu, ya udah deh my bubu aja,"Ujar Rembulan.

"Nama gue Nathan, bukan bubu,"Ujar Nathan.

"Iya Rembulan tau kok,"Ujar Rembulan.

"Lo kelas berapa?,"Tanya Nathan.

"Aw pasti bubu nanya kek gitu biar bisa nyamperin Rembulan yah?, cocwitt banget sih,"Ujar Rembulan kepedean.

"Lama,"Ujar Nathan tak sabaran.

NATHANIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang