HAPPY READING
***
Pukul 04.45 Thania berjalan menyusuri jalan raya menuju minimarket tempatnya bekerja. Hari ini ia datang lebih awal, dari pada ia telat.
"Hai,"Sapa seseorang.
"Kamu?,"Ujar Thania kaget dengan kehadiran orang itu. Seseorang yang selama ini berusaha dia hindari.
"Apa kabar?,"Tanya orang itu, dia adalah Kafka.
Kafka khatulistiwa. Kafka adalah anak dari paman Thania yang tinggal di luar negeri.
Flashback on
"Kalau sampai terjadi apa-apa sama anak saya, anak kamu akan saya penjarakan,"Ujar ibu Kafka, sebut saja Lisa.
"Kamu nggak bisa nyalahin anak saya, ini bukan salah dia. Emang anak kamu aja yang teledor,"Ujar ibu Thania.
"Kalau bukan karena nyelametin anak kamu, anak saya nggak mungkin bakal celaka,"Ujar Lisa dengan kilatan amarah.
Beberapa tahun yang lalu, sebelum orang tua Thania meninggal, keluarga Thania dan keluarga Kafka pergi
berekreasi bersama-sama. Saat itu libur akhir tahun, namun di tempat rekreasi itu tanpa sengaja sebuah tiang terjatuh hampir mengenai kepala Thania, beruntungnya Kafka segera mendorong Thania yang membuatnya tidak terkena tiang itu. Tapi Kafka lah yang terkena.Akibat kejadian itu Kafka di larikan ke rumah sakit dan harus menjalani pengobatan di luar negeri. Sejak saat itu pula keluarga Kafka menyimpan dendam kepada keluarga Thania. Padahal Kafka sudah menjelaskan berkali-kali kepada orang tuanya kalau semuanya bukan salah Thania.
Flashback off
"Om sama Tante apa kabar?,"Tanya Kafka sekali lagi.
"Maaf, saya lagi buru-buru,"Ujar Thania dan melanjutkan perjalanannya.
"Gue nggak salah orang kan?,"Tanya Kafka kepada dirinya sendiri.
"Nggak, gue yakin itu pasti Thania,"Ujar Kafka meyakinkan dirinya bahwa yang ia temui adalah orang yang tepat.
Di sisi lain Thania sangat takut.
Kenapa dia kembali?
Dia mau menjarain saya?
***
Seorang gadis yang berwajah cantik namun pucat sedang berjalan sambil menatap name tag di bajunya yang mulai terkelupas.
Hari ini hari senin, beberapa menit lagi upacara bendera akan di mulai di sma purnama.
Sesampainya di gerbang sekolah, ia langsung masuk dan berbaris bersama siswa dan siswi sma purnama.
Upacara bendera sudah di mulai, namun seketika semua murid di kagetkan dengan kedatangan seseorang yang tangannya tengah di tarik paksa oleh salah satu guru di SMA purnama.
Siapa lagi kalau bukan pak Roger.Pak Roger berjalan sembari menarik tangan Nathan menuju tengah lapangan. Jangan tanya buat apa?, tentunya untuk memberi Nathan pelajaran atas semua tingkahnya.
Sedangkan Nathan hanya pasrah sembari terus-menerus menatap kedua bola mata Thania yang juga tengah menatapnya. Bukan karna dia tidak bisa melawan, dia cuma malas untuk mencari gara-gara kepada gurunya yang tercinta ini.
Pak Roger mengambil mik yang tengah di pegang oleh salah satu siswi pelaksana upacara.
"Tes tes....em assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,"Ujar Pak Roger.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHANIA
Teen Fiction📍AKAN DI REVISI SETELAH TAMAT📍 [SLOW UPDATE] dont copy my story!