Mereka belum mencoba untuk keluar dari ruangan guru ini karena mau istirahat sebentar, hari juga sudah malam.
Yeonjun menatap kearah jendela lalu tersenyum ketika beberapa orang yang diketuai oleh ketua osis itu sudah berubah menjadi zombie.
Namun ketua osisnya berhasil kabur, palingan kalau bertemu dengan mereka pasti tuh orang akan mencoba membalas dendam, biarkan saja Yeonjun akan menunggunya.
Bayi yang berada di gendongan Soobin tadi akhirnya menangis juga, untung saja disini ada sebuah dispenser, wajar sih ini ruangan guru.
Lampunya juga nyala membuat ruangan ini tidak terlalu gelap.
"Sudah aku bilang dia itu seperti ibu kandungnya tuh bayi," ucap Renjun yang disetujui oleh Beomgyu itu.
Yang lainnya menatap kearah Soobin yang sedang sibuk membilas botol bayi tersebut lalu mengisinya dengan susu formula disana.
"Aku masih laki-laki, Renjun," potong Soobin sambil menatap kearah botol di tangannya, airnya sudah pas, dia langsung mengocok botol tersebut agar bubuk dan airnya larut.
Renjun memutarkan bola matanya, dia tidak peduli yang jelas Soobin jika ditambahin wig saja sudah mirip perempuan asli.
"Nah karena laki-laki gak bisa hamil, jadi kamu adopsi aja terus nikah sama kak Yeonjun, aku jadi walimu deh," balas Renjun membuat Yeonjun cuma bisa menoleh kearah lain berbeda dengan Soobin yang mukanya sangat memerah itu.
Sialan sahabatnya itu, jangan bicara hal yang memalukan dirinya dong.
Yeonjun kembali menatap kearah jendela yang menghadap lapangan itu, ada banyak zombie disana untung saja arah parkiran bukan disana.
Karena jika melewati lapangan sama saja cari mati, apalagi mereka berkumpul karena Yeonjun menembak salah satu zombie disana tadi.
Itu sebuah ancaman saja, eh gak taunya zombienya malah berkumpul disana, bagus deh.
"Sebentar, jika disini masih ada beberapa kunci mobil, berarti ada guru yang belum pulang dong?" tanya Taehyun tiba-tiba membuat Yeonjun menoleh.
Benar juga sih, bisa saja masih ada guru disini.
"Tapi walaupun ada guru, aku gak mau kita berada bersama mereka," potong Soobin sambil menatap kearah orang-orang disekitarnya itu.
Bisa saja mereka akan marah karena ucapannya namun muka mereka terlihat biasa saja.
"Ya aku emang gak berniat untuk bergabung juga sih walaupun bertemu guru disini," jawab Yeonjun sambil menatap kearah Soobin yang sedang menunduk itu.
"Benar, guru nanti bisa saja egois dan mementingkan diri mereka sendiri, lebih baik bertahan hidup sendiri," lanjut Beomgyu dan disetujui oleh yang lainnya.
Kai cuma diam saja, ucapan kakak kelasnya emang benar sih.
Yeonjun menatap kearah Kai yang sedang mencoba berbicara ke mereka itu.
"Kamu mau bicara? Bicara aja, kali aja ada info lain," ucap Yeonjun membuat Kai mengangguk.
"Bagaimana ya, ucapan Beomgyu emang benar sih, sebelumnya aku bersama guru dan teman-temanku di salah satu kelas yang berada di dekat sini," cerita Kai membuat mereka tertarik dan mendengarkan cerita Kai itu.
"Gurunya egois, ada temanku yang menyimpan makanan, makanannya langsung direbut oleh guru itu, terlihat sekali jika dia mau hidup sendiri," lanjutnya membuat Soobin tersenyum, benarkan ucapannya tadi.
Dia selalu memikirkan hal yang sama, dia lumayan agak dendam sama guru gara-gara dia gagal menjadi ketua osis itu.
Guru tau, tapi guru pura-pura tidak tau aja, sial emang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run Away -yeonbin✔
FanfictionYeonjun hanya ingin tenang, tapi sepertinya dunia yang tidak mau membuat dirinya tenang, bagaimana bisa dirinya harus berjuang untuk selamat dari wabah zombie yang menyerang sekolahnya itu. #1 in zombie || 160820 #1 in yeonbin || 051020 #1 in Soobin...