20.09 PM
Not bad hehe.....Wahh congratulations Jimin
Kamu udah kasih yang terbaik kok latihan lebih keras lagi ya..Jimin
Hehe.. makasih suportnya..Iya Jim..
Aku juga ikut senang bisa mensuportnya yang habis selesai mengikuti lomba dari ektstranya itu. Walupun dia tidak masuk tiga besar tidak masalah yang penting dia dan timnya sudah berkerja keras dan aku menghargai itu.
Memang hanya percakapan singkat yang sehari-hari kucoba lontarkan padanya. Namun, cukup membuat jantungku bedebar sangat keras setiap kali ia menanggapinya dengan begitu ramah.
Hei, Hati wanita mana yang tidak meleleh diperlakukan selembut itu?
Jimin
Eh iya jim aku mau nanya boleh?
Boleh? Mau tanya apa?
Eh.. gini kamu ulang tahun kapan?
Thirhteen ten noona..
Oh 13 Oktober?
Yap betul
Owh yaya oke..
Kenapa?
Ya apa lagi kalau engga diucapin
Iya kutunggu ucapannya..
Hatiku mencelos begitu saja membaca pesan terakhirnya.
Membuatku tidak sabar saja untuk segera mengucapkannya padanya.
▫▫▫
"Kyung, kyung, Jimin tuh Jimin" ucap Soo Ra sembari mencolek-colek bahuku
Kami berpapasan di kantin saat aku dan Soo Ra hendak kembali ke kelas.
Bahuku yang tidak sengaja bersentuhan dengan lengannya saat berjalan membuatku menoleh ke belakang begitu juga dengannya.
Mata kami bertatapan, cukup membuat langkah kaki terhenti sejenak. Lamat-lamat kulamati gerakan otot wajahnya yang menaikkan salah sudut bibirnya ke atas lalu, berlalu kembali berjalan meninggalkanku yang tengah dibuat melayang di tempat.
"Ekhem!" Senggol Soo Ra hampir membuatku terhuyung
"Ya! Soo Ra-ya!" Bentakku, yang membuat sesisi kantin melihat ke arah kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT BAD [PJM]
Teen FictionKetika sebuah senyuman mampu meluluhkan hatimu Ketika sebuah tatapan mampu menghipnotismu Ketika seseorang mampu membuat jatuh pada pesonanya berkali-kali Saat itulah kau akan merasakan hal berbeda dalam dirimu