Lupa

16 1 0
                                    

Tidak terasa, kami sudah menemui ujian akhir semester alias PAS. Waktu terasa berjalan begitu cepat sampai tidak ada waktu untuk sekadar mengetahui apa yang sebenarnya ingin dilakukan.

Saat bel istirahat mulai terdengar, bergegaslah kami dari kelas setelah diberitahukan tentang akan dilaksanakannya ujian minggu depan.

Para siswa terlihat bergerombol di depan papan mading sebelah ruang guru demi melihat data ruang kelas untuk ujian serta, siapa yang akan menjadi calon teman sebangku mereka. Yang pasti, mereka di sana sangat ramai sampai kami memutuskan untuk kembali nanti setelah dari kantin.

Sehabisnya dari kantin..

"Udah lumayan sepi tuh yuk cus.." ajak Na Ra yang diangguki kami serentak

"Dua belas c.. c.. absen.. nah ini kita di kelas 11-i" seru Soo Ra

"Mana tuh?" Tanya Min Dae

"Ahahah atas pojok deket spiker budeg ngga enak" jawab Ji Ri asal asalan

"Eh kamu juga di sana ya Ri-ah" ingat Ae Ra

"Eh iya deng ahh males ngga enak banget. Ganti! ganti!" Keluh Ji Ri menyesal atas ucapannya tadi

"Hyo Rin di kelas H sendiri ahaha sabar ya Hyo" ucap Ryu Hee

"Gapapalah yang penting harus ada cogannya. Eh absen 23 kelas 11-G siapa si?" Kata Hyo Rin

"Kayaknya cowok deh Hyo" tebak Ryu Hee

"Tau darimana emang?" Tanya Hyo Rin

"Tebak aja siapa tau bener hehe" kekeh Ryu Hee

"Aku sama siapa ya cowok kah?" Gerutuku. Aku sebenarnya merasa tidak enak jika harus duduk sebangku dengan pria walaupun hanya adik kelas dan itu pun karena ujian. Aku takut jika Jimin cemburu.

Ish, apaan sih Jimin mana tau kamu duduk sama siapa peduli aja engga.

Sehabis dari sana kami kembali ke kelas dan berencana setelahnya akan mendatangi kelas adkel untuk menanyai nomor absen yang akan duduk sebangku nanti. Kalian tahu, hal ini semacam tradisi turun temurun di sekolah kami sebelum ujian semester seperti ini.












Hari pertama serasa begitu menegangkan ditambah kelas kami yang terpencil jadi tidak memungkinkan untuk mengetahui kapan guru akan datang.

Sampai saat jam menunjukkan pukul delapan lewat sepuluh menit guru pengawas memasuki kelas. Dari awal sampai akhir ujian sesi pertama ini aku hanya fokus pada soal saja. Satu setengah jam telah terlewati begitu saja dengan keheningan. Suasana yang memang seharusnya terjadi apalagi mata pelajaran yang pertama diujikan adalah Bahasa Korea.

Sudah bacaanya memakan satu halaman lebih ditambah butuh ketelitian yang tinggi. Waktu juga semakin lama saja berlalu, membuatku hampir meletakkan kepalaku di meja dan tertidur.

Tapi itu tidak boleh terjadi.

Aku harus menyelesaikan ini apapun yang terjadi. Jadi sia-sia nanti materi yang kupelajari semalam. Merasa sedikit pegal dengan leherku yang sedaritadi terus menunduk, kudongakkan kepalaku melihat ke arah jam.

"Waktunya tinggal lima menit lagi" ucap guru pengawas mengingatkan. Aku bahkan masih belum selesai tapi waktu sudah mau habis saja. Hal yang paling tak kusukai dari mapel ini. Bacaanya banyak sekali jadi lama mengerjakannya. Huft.

"Ayo dikumpulkan soalnya. Estafet ke depan. Tidak bersuara!" Perintah guru itu tegas

Tentu saja aku kalang kabut tidak tahu harus bagaimana. Teman belakangku sudah menyetor soalnya padaku sedangkan aku belum selesai menggunakannya. Alhasil, kupaksakan tetap mengerjakannya walau pun sudah detik terakhir.

NOT BAD [PJM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang